Aku baru saja beranjak keluar dari rumahmu, yang hampir tertutup rapat. Namun aku masih menunggumu di depan pintu sambil mengetuk ngetuk jendela. Barangkali kamu disana, masih menungguku dan memastikan bahwa aku telah pergi. Nyatanya aku masih disini. Di depan rumahmu, dan berharap kamu muncul dari balik tirai rumahmu yang mulai kusam. Pantas saja, belum sempat aku bersihkan sejak pertama kali datang kesana. Banyak debu kenangan yang menempel dirumahmu. Aku masih setia berdiri di depan rumahmu. Barangkali kau melihatku dari balik tirai. Aku bahkan mengintip dari celah pintu, Barangkali kamu masih disana untuk menyambutku. Untuk sekedar memberi senyum dan mengatakan hati-hati di jalan. Barangkali kamu masih disana, Dan membuka pintu rumahmu sebentar saja. Aku tak ingin mengganggumu, Melainkan ingin berpamitan dari rumahmu, Dan mengucapkan terima kasih Sebab aku boleh singgah disana, untuk yang terakhi...
Aku ingin tahu bagaimana cara mereka mengenangku, atau sekedar mengingatku lewat sebuah tulisan.