Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2019

Merindu Sepihak.

Sebab ia mengetahui rasanya merindu secara sepihak.. Ketika rindunya terabaikan oleh jarak.  Rasanya lebih sakit dari patah hati.  -M

Mimpi.

pixabay/tangjiao990 Barangkali, Kamu telah menepati janji Untuk bertemu denganku lewat mimpi Dikala ku berselimut rindu dan sunyi Meski, Rintik hujan hari ini tak sederas kemarin pagi Dan ragamu tak disini Tapi, Kamu telah hadir dengan caramu sendiri Serpong, 23 Maret 2019.  -sas

Bisikan Bumi.

pixabay/rawpixels Waktu belum menunjukkan pukul enam Tapi tubuh ku telah terlumuri oleh polusi Emisi dari kendaraanmu Asap dari knalpotmu Limbah pabrikmu Bahkan, Gedung-gedung bertingkat Yang menambah panas tubuh ku Kerinduan ku terhadap keasrian alam ku Senantiasa mengikuti bayang-bayang ku , setiap harinya. Tubuh ku , Adalah naunganmu untuk berpijak Tuk menjalani sebuah kehidupan Kawan, Bolehkah  udara segar saja Yang menyambut pagi ku ? Bolehkah kalian memberi ku waktu, untuk menutup mataku sejenak Menikmati tidur panjang ku Yang sempat tertunda Oleh timbunan polusi, Yang terus saja menggerogoti lapisan tubuh ku .  Serpong, 15 Maret 2019.

Jangan Cari Aku Dalam Puisi.

pixabay/ThoughtCatalog Jangan cari aku dalam puisi, karena aku tak lagi berada disana. Jangan cari aku dalam puisi, karena aku tak lagi bercerita didalamnya. Jangan cari aku dalam puisi, karena aku tak lagi menulisnya. Jika kau ingin mencariku, Kumohon jangan setengah hati. Carilah hingga ke sudut hatimu, yang sempat kamu lupakan dengan sengaja. Datanglah dengan setulus hati. Pintu itu akan terbuka, Jika kehadiranmu benar-benar nyata.  Serpong, 15 Maret 2019. 

Sapaan Dibalik Senja.

pixabay/freephotos Mungkin duniaku belum berakhir saat itu Dikala matahari mulai sembunyi rupa Sebuah kalimat sederhana Berhasil membangunkan jiwaku yang kalang kabut "Hei!" Aku menoleh menatapmu Katamu, "Hati-hati ya!"  Senyuman itu seolah memiliki arti "Doaku senantiasa menyertaimu." Aku hanya tersenyum kikuk Bingung ingin membalas apa Aku seakan tak percaya Sapaan di kala senja itu Mungkin sapaan terakhirmu Dan berhasil membuatku salah tingkah Kini,  aku merindukanmu.  Aku rindu mata tajammu melihatku Sambil tersenyum tentunya -M  Serpong, 12 Maret 2019.

Ini Bukan Akhir.

pixabay/larisa-k Katanya ini bukan akhir Otakku jenuh, jiwaku lelah dan aku tak boleh mengeluh. Katanya ini bukan akhir Aku hanya kelelahan, dan butuh beristirahat sejenak. Katanya ini bukan akhir Berusahalah sedikit lagi, dan bersiaplah meraih mimpi. Serpong, 11 Maret 2019.

Senja.

Kau buatku malu-malu. Tuk mengatakan aku rindu. Pada senyumanmu, Dibalik senja kala itu. -M

Cuaca.

Perasaan manusia ibarat cuaca.  Yang sepersekian detik mudah berubah. Kamu tak mampu menerka-nerka.  Bahkan, ramalanmu bisa saja salah. Yang awalnya terlihat menggebu-gebu, Kini perlahan mulai memudar; bahkan hilang sama sekali.   Serpong, 5 Maret 2019.