freepik.com Hujan deras mengguyur kota metropolitan malam ini. Aku kembali terjebak di kondisi yang begitu menyesakkan. Namun kali ini berbeda dengan kejadian yang kualami tadi siang di SMA Tunas Sentosa. Aku menatap jam dinding di depanku dengan perasaan gelisah. Jarum jam menunjukkan pukul 9 malam namun Rey belum juga datang. "Rey dimana ya Fi? Katanya tiga puluh menit lagi sampai, tapi ini udah jam sembilan kok belum sampai rumah ya?" ujarku panik. "Mungkin kejebak hujan kali Sha, coba aja lo telpon dia," kata Fio sambil mencoba menenangkanku. Fio menyadari bahwa Nesha panik menanti kepulangan Rey. Terlihat dari raut muka Nesha yang tampak berkerut. "Udah, tapi nggak aktif ponselnya. Duh, kenapa sih dia? Bikin orang panik aja," ujarku sambil berjalan mondar-mandir di depan pintu seperti setrikaan Bi Ijah. TOK-TOK! "Sha, sha.. bukain dong..." Terdengar suara Rey da...
Ada kisah yang tak sempat usai Tertinggal di antara jeda dan tatap yang tak selesai Namun rasanya tetap tinggal, Mengendap diam di ruang yang tak terjamah oleh waktu Jeda yang hadir antara aku dan kamu bukan sekadar diam tanpa temu, melainkan ruang yang perlahan mengajarkan bahwa rasa pun butuh waktu— untuk tumbuh, atau reda Tak semua yang jauh berarti lupa, kadang, hening perlu singgah di antara kita, agar rindu tahu caranya pulang tanpa harus terseret oleh kata Dan jika cinta memang diuji oleh waktu, biarlah ia bertahan dalam sabar yang sunyi Sebab aku percaya, segala yang telah ditulis semesta sebagai takdirku akan menemukan jalan kembali— meski tanpa perlu aku cari -M Serpong, 22 Juni 2025