Jika rasa ini memang nyata, maka ajari aku, tetap melaju tapi tak terjebak waktu. Hei Kamu, ya Kamu. Kamu yang berada disana, Sepertinya, kamu terlihat bahagia hari ini. Raut wajahmu terlihat ceria saat berbicara dengan teman-temanmu. Kamu yang berada disana, Mengapa kamu terlihat sedih? Kamu yang berada disana, Kamu usil sekali! Kamu yang berada disana, Senyummu begitu manis kepadanya Kamu yang berada disana, Mengapa kamu terdiam? Kamu yang berada disana, Mengapa kamu menangis? Ada apa denganmu hari ini? Kamu yang berada disana, Yang tidak melihatku. Aku melihatmu. Kemarin. Hari ini. Besok. Setiap hari, bahkan setiap waktu. Dan kamu, hanya melihatku dari satu sisi saja. Kamu adalah awal yang senantiasa membuatku berpikir ; Apakah aku bisa menjamahmu, jika kamu telah berada jauh dariku? Apakah aku akan diingat olehmu, jika suatu saat nanti kita berpisah? Apakah aku bisa dirangkul olehmu, disaat nanti aku terjatuh? Apak...
Aku ingin tahu bagaimana cara mereka mengenangku, atau sekedar mengingatku lewat sebuah tulisan.