Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Benang Takdir.

redbubble.com Pernah aku memohon dalam diam, kepada Sang Pemilik Semesta: "Jika memang masih tersisa ruang, biarkan aku mendengar suaramu sekali saja." Dan hari itu tiba tanpa rencana, suara yang telah lama hilang — hangat, sederhana kembali mengisi jiwa yang hampa Kadang aku bertanya, mengapa jalan kita selalu bersilang, meski waktu dan jarak berulang kali mencoba menjauhkan Lalu aku teringat, ada satu benang halus, yang tak pernah putus. Selama ia tetap terjaga, aku percaya— kau akan selalu menjadi bagian dari takdirku. -M Serpong, 1 September 2025

Perempuan yang Selalu Mendoakanmu.

freepik.com Di antara kesunyian malam, ada hati yang tak pernah letih menitipkan sebuah nama kepada Sang Pemilik Semesta Ketika dunia terlelap, ia masih terjaga— menyulam setiap untaian doa: agar kau selalu diberkati di jalan, agar langkahmu senantiasa ringan, agar hatimu tak pernah merasa sepi. Kau mungkin tak tahu, bahwa dibalik jarak dan waktu ada seorang perempuan  yang setia mendoakanmu— tanpa pamrih, tanpa jeda sebuah cinta sederhana, namun tak pernah usai. -M Serpong, 17 Agustus 2025

Aku Tak Pernah Membencimu.

  pikbest.com Aku tak pernah membencimu, meski namaku tak lagi kau sebut  Dalam doa-doa yang kau bisikkan  Di tengah kesunyian malam Aku tak pernah membencimu, meski langkahku tak lagi kau nantikan. Rasa ini tetap hidup— diam, sederhana,  meski tak pernah kau sadari. Kelak,  jika kau kembali pulang, biarlah rinduku menjadi alas langkahmu Dan diamku menjelma pelukan, yang tak pernah hilang. -M  Serpong, 16 Agustus 2025

Suaramu yang Tak Didengar.

pinterest.com Ditengah hiruk pikuk dunia yang bising Suaramu lirih—seperti bisikan angin Hanya sempat menyentuh daun, lalu lenyap tanpa jejak Ada getir yang kau titipkan, dalam setiap helaan napas Ada luka yang berteriak, dalam setiap diam panjangmu Kata-katamu lahir dari celah yang retak, namun terperangkap di ruang hampa Dibungkam oleh kebisingan dunia, hingga sirna sebelum sempat bernyawa Di balik sorak-sorai, kau memilih diam— Sebab suaramu Tak pernah sungguh didengar -M Serpong, 16 Agustus 2025

Ku Menemukanmu dalam Rintiknya.

freepik.com Hujan deras mengguyur kota metropolitan malam ini.  Aku kembali terjebak di kondisi yang begitu menyesakkan. Namun kali ini berbeda dengan kejadian yang kualami tadi siang di SMA Tunas Sentosa.  Aku menatap jam dinding di depanku dengan perasaan gelisah. Jarum jam menunjukkan pukul sembilan malam namun Rey belum juga datang.       "Rey dimana ya Fi? Katanya tiga puluh menit lagi sampai, tapi ini udah jam sembilan kok belum sampai rumah ya?" ujarku panik.       "Mungkin kejebak hujan kali Sha, coba aja lo telpon dia," kata Fio sambil mencoba menenangkanku. Fio menyadari bahwa Nesha panik menanti kepulangan Rey. Terlihat dari raut muka Nesha yang tampak berkerut.       "Udah, tapi nggak aktif ponselnya. Duh, kenapa sih dia? Bikin orang panik aja," ujarku sambil berjalan mondar-mandir di depan pintu seperti setrikaan Bi Ijah.  TOK-TOK!      "Sha, sha.. bukain dong..."  Terdengar suara...

Jeda.

Ada kisah yang tak sempat usai  Tertinggal di antara jeda dan tatap yang tak  selesai Namun rasanya tetap tinggal, Mengendap diam di ruang yang tak terjamah oleh waktu Jeda yang hadir antara aku dan kamu bukan sekadar diam tanpa temu, melainkan ruang yang perlahan mengajarkan bahwa rasa pun butuh waktu— untuk tumbuh, atau reda Tak semua yang jauh berarti lupa, kadang, hening perlu singgah di antara kita, agar rindu tahu caranya pulang tanpa harus terseret oleh kata Dan jika cinta memang diuji oleh waktu, biarlah ia bertahan dalam sabar yang sunyi Sebab aku percaya, segala yang telah ditulis semesta sebagai takdirku akan menemukan jalan kembali— meski tanpa perlu aku cari -M Serpong, 22 Juni 2025

Dimensi Sunyi.

freepik.com Ada ruang di antara kita Dimensi tak kasat mata Tempat rinduku menetap diam-diam Pada malam-malam yang enggan padam Bagimu, Mungkin bayanganku perlahan sirna Tertahan di ruang tanpa suara Mengendap pelan, memudar tanpa sisa Seperti angin yang tak lagi kau sapa Bagiku, Ruang dan waktu hanyalah bayang  Terpecah dalam ribuan lapis rahasia  Hingga rindu itu tak lagi jadi beban Hanya ada tatap tanpa jarak, Pun dekap tanpa jeda — Di dimensi paling sunyi; Hanya aku Dan rinduku  Yang setia menjadi penghuninya -M Serpong, 10 April 2025

Kereta.

freepik.com Suara derak kereta melintas waktu  Mengusik kesunyian, membawa rindu Setiap dentingnya membawa kisah Tentang perjalanan, harapan dan rasa Di atas gerbong, dunia berubah rupa Menyatukan jiwa yang jauh di luar sana Di balik jendela, dunia berganti cepat Membawa penumpang, dengan sejuta harapan Jendela terbuka, angin menyapa Membawa kenangan, melintasi khatulistiwa Setiap perjalanan menyimpan cerita Menuntun langkah kita, menuju asa -M Serpong, 10 Maret 2025

Labirin.

istockphoto.com  Aku terjebak dalam sebuah ruang Sunyi dan penuh misteri Jalan yang berkelok, penuh teka-teki  Dibalik dinding yang rapat, dimana jejak itu tersembunyi Langkahku ragu, namun ku tetap maju Berputar, berbalik: Tak ada arah yang pasti! Setiap sudut seperti mimpi yang terhenti Menyimpan rahasia yang penuh misteri Kini, Tepi-tepi dunia tak lagi nampak jelas Hanya suara hati yang mengarungi  Setiap perjalanan untuk menemukan jati diri Karena mungkin, jalan keluar ada di dalam perjalanan itu sendiri -M  Serpong, 13 Februari 2025