Skip to main content

De Buron - Maria Jaclyn

PROLOG
"Kalau kamu menyayangi seseorang, kamu enggak harus bersama dia untuk menjadi bahagia.Walaupun kalian berpisah,kamu pasti akan bahagia kalau melihatnya bahagia. Kurasa caramu menjadi bahagia salah, karena kulihat sekarang kamu cuma menyakiti dirimu sendiri," kata Ditya lagi. 

Judul: De Buron
Penulis: Maria Jaclyn
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2005
Jumlah Halaman: 248 Halaman
Kategori: Novel
ISBN: 979-22-1396-1
Ukuran: 20 cm x 13,5 cm
Harga: Rp 26.500,00

   Pernah nggak sih kalian ngerasain betapa takutnya didatangi oleh  "Buronan" ? Cemas, Takut, Khawatir pasti menghinggapi perasaan kalian. Perasaan yang serupa timbul pada diri Kimly, cewe baik dan supel, ketika sosok pria bernama Raditya datang ke kehidupannya, hingga akhirnya Ia menyadari akan suatu hal pada sosok Ditya.

Novel “De Buron” merupakan salah satu novel romance berbakat karangan Maria Jaclyn,penulis novel berbakat tahun 2005. Novel ini mengangkat cerita kehidupan remaja yang diselimuti permasalahan dalam hidupnya.
Berawal dari sebuah kasus pembunuhan yang sedang hangat diperbincangkan, yang melibatkan seorang buronan yang berparas rupawan. Mulai dari media cetak maupun media massa, hingga berakhir kepada kedua sahabatnya, Ardel dan Lyla, dan Bi Ima yang menyukai  paras buronan itu.
            Hingga pada suatu hari, Kimly kedatangan sesosok pria yang tidak dikenalnya, dan ternyata dia merupakan buronan yang sedang dicari selama ini. Buronan itu bernama Raditya. Ia menggunakan pakaian kumal,sepatu kets kotor, dan keadaannya yang amat mengerikan, membuat Kimly ragu untuk menerima pria itu tinggal dirumahnya. Namun, setelah dia meyakinkan Kimly bahwa dia bukan pembunuh dalam kasus tersebut, Raditya memohon kepada Kimly untuk tinggal dirumahnya untuk bersembunyi. Kimly pun dengan hati cemas mengizinkan buronan itu tinggal dirumahnya.
Kedatangan buronan itu ke rumahnya, tepatnya kamar mandi Kimly, seakan merubah kehidupan Kimly. Ditya, sosok buronan misterius yang sangat ia kagumi. Kegemarannya memakan buah pisang dan wajahnya yang mirip dengan artis John Rzeznik membuatnya tak ingin lepas dari sorot matanya yang seakan akan dapat merasakan apa yang sedang dirinya rasakan. Kimly pun lebih bersifat terbuka mengenai permasalahan yang sedang dihadapinya saat ini. Mulai dari cewe pengirim surat yang menghantui hari-harinya dengan ancaman,percintaan dengan Nino, perceraian kedua orang tuanya, hingga akhirnya tertangkapnya Ditya oleh polisi.
            Pada akhir cerita, semua terungkap. Ditya tidak bersalah, dan dibebaskan. Pertemuan mereka di toko kaset, yang mempertemukan kembali cinta mereka yang sempat hilang. 

Alur cerita ini mengalir dengan baik dan tidak sulit untuk ditebak. Bahasanya yang mudah dipahami membuat pembaca dapat menikmati alur cerita tersebut. Cover dengan warna yang menarik diselipi dengan denah Rumah Kimly karya Maria Jaclyn yang dapat membuat pembaca dapat merasakan suasana dalam cerita.
Selain itu, banyak nilai-nilai yang dapat dipetik dari cerita ini, melalui kutipan percakapan tokoh maupun lirik lagu yang dapat menambah emosi pembaca. Nilai yang terkandung dalam novel ini salah satunya adalah,  “Jangan memandang kepribadian seseorang dari sisi luarnya saja karena dia lemah, tetapi pandanglah seseorang dari hatinya dan sikapnya yang dapat melindungimu, bahkan membuatmu merasakan jatuh cinta.”
Dilihat secara keseluruhan, novel ini sangat cocok untuk remaja karena harganya yang terjangkau dan memberikan hiburan beserta inspirasi yang berguna untuk kehidupan remaja.






Note:
Beberapa penggalan gue dapet dari novel ini, terutama yang udah gue tulis di prolog. 
Ketika seorang cowo bisa ngomong kayak gini.

"Kalau kamu menyayangi seseorang, kamu enggak harus bersama dia untuk menjadi bahagia.Walaupun kalian berpisah,kamu pasti akan bahagia kalau melihatnya bahagia. Kurasa caramu menjadi bahagia salah, karena kulihat sekarang kamu cuma menyakiti dirimu sendiri," kata Ditya lagi.

"Kamu ini kenapa sih? sok tegar, sok kuat, sok cuek...padahal aku tahu isi hatimu itu rapuh. Mau sampai kapan kamu memasang topengmu itu?!" desak Ditya. 



Comments

Popular posts from this blog

Aku tak membenci Hujan.

Hujan mengingatkanku akan sebuah kenangan. Karena saat hujan turun,  ia senantiasa memberikan kenangan baru dalam memoriku. Kenangan antara aku dan seseorang yang kucintai. Terkadang hujan datang tak kenal waktu, Namun ia mengerti dan paham kapan waktunya mereda. Bahkan, Seringkali hujan sengaja menjebak kita di tempat yang sama. dan dengan pertanyaan yang sama, "Kapan hujan ini reda?" Dan aku selalu menikmati kehadirannya. Bagiku, hujan memiliki kekuatan tersendiri, untuk menghadirkan kebahagiaan di setiap insan manusia. Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Sebab selalu ada senyuman yang kulihat setelah hujan reda. Senyumanmu,  gelak tawamu,  bahkan candaan yang senantiasa menghibur hati. Kau tahu mengapa aku tak menbenci hujan? Sebab selalu ada genggaman hangat di jemariku dan seolah ikut berkata,"Tenanglah, Aku ada disini." Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Karena hujan pandai menyamarkan kesedihan di wajahku. Ia tak pernah t

Lukisan Hujan - Sitta Karina

Resensi Novel   Judul Novel                  :  Lukisan Hujan   Pengarang                  :  Sitta Karina   Penerbit                      :   Terrant Books Tahun                         : 2004   Genre                        :   Novel Remaja(Romance) Tebal buku                  :   386 halaman  ISBN                        :  979-3750-00-6 ·          Sinopsis Novel      Novel “Lukisan Hujan” mengangkat cerita tentang kehidupan Diaz Hanafiah – cowok keturunan Hanafiah Group yang kaya raya dan terkenal, bagian dari  sosialita Jakarta. Orang tuanya merupakan pemilik “Hanafiah Group”, namun Diaz merupakan cowok yang bersikap dingin dan cuek. Karena kesederhanaan yang ditunjukan, dia sering diolok-olok karena tidak se- elite dan se- glamour sepupu-sepupunya.     Dimulai dari kedatangan tetangga baru seorang cewek bernama Sisy yang menggemparkan teman-temannya di komplek Bintaro Lakeside. Diaz yang awalnya penasaran akhirnya malah berkenalan di suatu