Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2014

Bagaikan seekor burung kehilangan sangkarnya.

Kamu adalah awal sebuah perjalanan Dimana aku mampu menemukan arah dan tujuan Menuju sebuah lembah kebahagiaan Kamu adalah sebuah roda Yang menanamkan poros dalam kehidupanku Bayanganmu melintas di tiap sisi pikiranku. Dirimu hadir dalam hidupku Mengisi setiap hari-hariku yang terasa semu Menghiburku dengan aksi lucumu Yang mampu mengundang tawa banyak orang Termasuk aku. Kamu. Kedekatan kita sangatlah singkat. Berkenalan, bercerita, hingga akhirnya menjadi dekat. Menciptakan kenangan diantara kita Memang, kamu adalah orang yang usil Bahkan terkadang membuatku geram akan tingkah lakumu Namun kamu pula yang menjadi 'sangkar' Tempatku berlindung dari mereka yang menjatuhkanku Dulu, kita adalah sahabat. Kini, kita tetap sahabat. Ya, kamu adalah sahabatku. Dunia boleh menolakmu. Bahkan sesamamu juga mencemooh dirimu. Tapi percayalah, kamu tetap berada dihatiku. Aku menyayangimu. Bagimu, ini merupakan hal yang berlebihan ...

Sekali lagi, aku 'terjatuh'.

  Kamis, 17 Juli 2014.  "Jika mungkin aku bisa keluar dari ruangan penjara yang begitu menyekapku. Aku akan lakukan saat ini juga. Namun sayangnya, aku tidak bisa."  Aku tidak tahu bagaimana seseorang mampu bertahan dalam menghadapi masalah. Sebagian dari mereka mengatakan, 'Belajarlah mengampuni orang lain..' atau 'Belajarlah melepaskan masalahmu...'  Sebagian dari mereka mengatakan, 'Hidup ini dibawa santai..' 'Hidup cuma sekali..' Ya. Memang semua ungkapan mereka benar. Tidak ada yang salah dari perkataan mereka. Namun bagiku semua ini begitu sulit. Sangat sulit jika aku melakukan ini sendirian. Jika tidak ada orang yang mampu menopangku agar tetap tegak berdiri. Tidak ada yang merasa peduli dengan keadaanku, bahkan perasaanku saat ini. Tidak ada orang yang mampu memahamiku saat ini. Aku butuh jawaban. Mengapa mereka seperti ini? Aku selalu berusaha untuk memahami mereka. Tujuannya untuk menemukan jawaban. Jawaban mengapa ...

Angin, dengarkanlah aku.

 Jumat, 11 Juli 2014. Jikalau mereka mengatakan hidup di bawa mengalir. Bagiku, ini sudah mengalir terlalu jauh. Aku sampai tidak tahu kemana arahku pergi. Jikalau mereka mengatakan semua pasti ada jawaban, hingga saat ini hidupku sangat buntu dalam menemukan jawaban itu. Jikalau mereka diberi kecukupan, tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik.  Bagiku,  mereka adalah orang bodoh. ** Gelap dan Suram. Aku merasakannya hari ini. Hingga detik ini.  Masalah yang kian hari berlomba mengitari hidupku, tanpa adanya 'rem' untuk mengendalikannya. Aku butuh kebebasan. Sungguh. Aku muak dengan semua ini. Mengapa selalu aku?  Aku merasa kehilangan orang-orang yang kusayangi. Kehilangan rasa peduli, kehilangan sosok pelindung, kehilangan kepercayaan, terutama kehilangan penyemangat yang mampu memberikanku dukungan untuk masa depanku. Jiwa mereka telah pergi. Terbawa oleh hembusan angin, yang hanya meninggalkan rasa dingin yang begitu 'menusuk' relung ...