Hampa, Lima aksara yang tiba-tiba saja datang menghampiriku. Ia datang terburu-buru, dan membawa nama ‘Kamu’ Hal ini membuatku bertanya-tanya, ‘Mengapa kehampaan muncul disaat kamu kembali?’ Bagaimana bisa perasaan yang dulu terukir indah, Kini menghilang, seiring berjalannya waktu? Tergantikan oleh hadirnya kehampaan. Dulu, Kehadiranmu bagai setangkai bunga segar, yang selalu mencari kemana sinar itu datang Kini, Sinar itu kembali redup, Dan bunga itu ikut layu Aku akan mencoba, terus mencoba Untuk memahami keinginan dunia mempertemukan kita Ketika jiwamu pergi, dan kamu kembali. Kehampaan menghalanginya. Ia menjadi gangguan yang semakin terukir jelas Antara kita. Aku menyayangimu. Ya, sekali lagi aku katakan, Aku menyayangimu. Namun, apakah dengan ungkapan itu saja, Mampu membuat perasaan itu kembali? Apakah bunga itu akan kembali mek
Aku ingin tahu bagaimana cara mereka mengenangku, atau sekedar mengingatku lewat sebuah tulisan.