Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2014

Hampa, dan Kamu.

Hampa, Lima aksara yang tiba-tiba saja datang menghampiriku. Ia datang terburu-buru, dan membawa nama ‘Kamu’ Hal ini membuatku bertanya-tanya, ‘Mengapa kehampaan muncul disaat kamu kembali?’ Bagaimana bisa perasaan yang dulu terukir indah, Kini menghilang, seiring berjalannya waktu? Tergantikan oleh hadirnya kehampaan.                                                                                        Dulu, Kehadiranmu bagai setangkai bunga segar, yang selalu mencari kemana sinar itu datang Kini,   Sinar itu kembali redup, Dan bunga itu ikut layu Aku akan mencoba, terus mencoba Untuk memahami   keinginan dunia mempertemukan kita Ketika jiwamu pergi, dan kamu kembali. Kehampaan menghalanginya. Ia menjadi gangguan yang semakin terukir jelas Antara kita. Aku menyayangimu. Ya, sekali lagi aku katakan, Aku menyayangimu. Namun, apakah dengan ungkapan itu saja, Mampu membuat perasaan itu kembali? Apakah bunga itu akan kembali mek

Bila Tiba Waktunya.

Bila tiba waktunya, biarlah kabut turun menutup hatiku... Bila tiba waktunya, Cepat atau lambat Aku, Kamu, Kita. Akan merasakan arti sebuah kehilangan Kehilangan apa yang kamu genggam, Kehilangan apa yang kamu raih, Kehilangan apa yang kamu cintai Bila tiba waktunya, Kamu hanya perlu melakukan satu hal Yaitu melepaskan.   Melepaskan segala perasaan yang telah kamu pendam Melepaskan segala gemuruh hati   yang berkecamuk lirih Melepaskan segala ketakutan dan keraguan Bahkan, Melepaskan segala rindu yang selalu memburumu Merindukan seseorang yang tak pernah menyadari Bahwa ada wanita yang telah lama menantinya Bila tiba waktunya, Kamu akan menyadari Bahwa kehilangan merupakan sesuatu yang wajar Ibarat seekor burung merpati. Saat kamu melepaskannya, Maka ia akan terbang bebas ke angkasa Damai dan Indah. Sebaliknya, Saat kamu selalu mengurungnya dalam sangkar   Maka ia akan   tersiksa, Lalu mati dan hancur. Bila tiba waktun

Exhausting journey, but stay enjoy.

 "Hidup itu memang harus capek dulu. Kalo nggak mau capek, tidur aja." Hello Bloggers. Kali ini gue akan berbagi pengalaman gue,  jalan-jalan menelusuri jalanan Ibu Kota yang macetnya luar biasa parah, demi menuju Universitas (calon maksudnya..) gue kedepannya.......Yang luar biasa capek banget. Mulai dari perjalanan menuju kesana, gue udah prepare stamina gue dari semalem dengan tidur lebih awal. Ya, awalnya sih biar besoknya nggak ngantuk di jalan, jadi gue mutusin untuk tidur dibawah garis normal jam tidur gue. 18.30. Badan gue udah menempel mulus di kasur, dan dalam lima menit nyawa gue udah melayang indah ke alam mimpi. :') otomatisguenggakbelajardongyey #.... Besokannya, tepatnya pagi ini, gue bangun dalam keadaan setengah sadar, karena teriakan nyaring ala nyokap yang membangunkan gue pagi buta. Pas mata gue melek dan ngeliat jam, taunya jarum jam dengan manis nunjukin kalo udah jam 07.00. Nice. Gue tidur 12,5 jem demi prepare hari ini. Gue kira mata gue b