Hampa, Lima aksara yang tiba-tiba saja datang menghampiriku. Ia datang terburu-buru, dan membawa nama ‘Kamu’ Hal ini membuatku bertanya-tanya, ‘Mengapa kehampaan muncul disaat kamu kembali?’ Bagaimana bisa perasaan yang dulu terukir indah, Kini menghilang, seiring berjalannya waktu? Tergantikan oleh hadirnya kehampaan. Dulu, Kehadiranmu bagai setangkai bunga segar, yang selalu mencari kemana sinar itu datang Kini, Sinar itu kembali redup, Dan...
Aku ingin tahu bagaimana cara mereka mengenangku, atau sekedar mengingatku lewat sebuah tulisan.