Saat ini, kita tinggal di kota
Metropolitan dimana segala sesuatunya serba maju. Coba saja anda keluar rumah
di pagi hari dan melihat kondisi lingkungan sekitar. Hal pertama yang akan anda
lihat adalah rutinitas manusia seperti pergi ke sekolah,kantor, pabrik,dsb.
Sebagian besar dari mereka menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat,
baik itu kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Penggunaan kendaraan yang
semakin meningkat menyebabkan kebutuhan Bahan Bakar Minyak yang semakin
meningkat pula. Kebutuhan yang meningkat terhadap Bahan
Bakar Minyak pada kenyataanya bertabrakan dengan kebutuhan manusia untuk
menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari polusi.
Seperti yang kita ketahui, dulu negara
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan minyak bumi. Namun, kenyataan
berbanding terbalik ketika saat ini Indonesia disebut sebagai negara pengimpor
minyak bumi. Setiap tahunnya, kita mengimpor minyak mentah sekitar 700.000 barrel
per harinya untuk memenuhi kebutuhan minyak mentah sekitat 1,4 juta barrel.
Perlu diketahui, jumlah minyak bumi di dunia hanya akan bertahan hingga 12
tahun kedepan. Jika hal ini tidak ditanggulangi, maka diperkirakan pada tahun
2019 negara Indonesia akan mengalami krisis energi.
Penemuan energi baru khususnya di
Indonesia ternyata belum dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, Kemajuan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin berkembang setiap tahunnya, membuat manusia semakin berinovasi dan kreatif
dalam menciptakan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi banyak orang. Salah satunya dengan memanfaatkan energi cahaya
matahari. Pemanfaatan energi cahaya matahari (photon) dapat diterapkan dengan membuat Solar Cell. Solar Cell
merupakan sebuah perangkat yang dapat mengubah photon (cahaya matahari) menjadi listrik. Solar Cell dengan
efisiensi tinggi dapat kita jumpai di berbagai peralatan seperti kalkulator,
jam, radio, dsb. Solar Cell terbuat dari
silikon dengan proses rumit, lalu dipotong menjadi lembaran Solar Cell yang
disebut wafer. Lembaran-lembaran
Solar Cell itulah yang nantinya digabungkan menjadi sebuah panel surya.
Selain ramah lingkungan, Solar Cell tidak memberikan kontribusi terhadap
perubahan iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil, dikarenakan Solar Cell tidak memancarkan gas
rumah kaca yang berbahaya seperti karbon dioksida. Nyatanya, pemanfaataan Sel
Surya (Energi Photon Matahari) sebesar 25 kW dalam 25 tahun telah memberi
dampak positif, diantaranya : Mengurangi 900 ton gas Karbon Dioksida di bumi, manusia
dapat menanam 3000 pohon serta manusia dapat mengendarai mobil sejauh 1,2 juta
mil. Yang menakjubkan, energi matahari dapat menghasilkan energi sebesar 174 PW
( 174 x 1015). Sungguh disayangkan jika energi sebesar ini terbuang
percuma setiap harinya.
Kini, banyak perusahaan asing
berlomba-lomba dalam memproduksi mobil ramah lingkungan dengan menggunakan
berbagai prospek energi yang ada di dunia, seperti mobil listrik, mobil baterai,
dan mobil tenaga surya. Salah satu perusahaan mobil yang memanfaatkan tenaga surya adalah perusahaan mobil AS Ford
Motors. Mereka meluncurkan mobil yang dinamakan ‘C-MAX Solar Energi Concept’ yang
mana mobil tersebut berjalan tanpa bergantung pada listrik atau bahan bakar.
Ford, si produsen mobil mengatakan bahwa mobil tersebut dapat memanfaatkan
tenaga surya dengan menggunakan konsentrator khusus yang bertindak seperti kaca
pembesar dan mengarahkan sinar matahari ke panel-panel surya pada atap mobil.
Tidak menutup
kemungkinan jika kita juga mampu berkreatifitas dengan memanfaatkan teknologi
yang ramah lingkungan, salah satunya dengan merancang sebuah mobil prototype. Untuk
menciptakan suatu produk mobil dalam skala besar, kita memerlukan rancangan
mobil dalam skala kecil. Dalam hal ini, kita dapat memanfaatkan bahan-bahan
yang berasal dari barang bekas untuk dijadikan suatu produk yang memiliki nilai jual dan nilai seni. Mengapa saya
memilih mobil prototype sebagai produk? Berdasarkan mobil tenaga surya itu
sendiri, manfaat yang diperoleh diantaranya:
1.
Dengan adanya
ide untuk menciptakan suatu produk yang bermanfaat untuk alam, kita akan terpacu
untuk menciptakan produk sungguhan dalam skala sebenarnya di masa yang akan
datang.
2.
Produk yang
ramah lingkungan diharapkan dapat mengurangi polusi dan karbon dioksida di
bumi.
Berdasarkan produk akan saya rancang, manfaat yang
diperoleh diantaranya:
- Kita dapat
mendaur ulang barang-barang bekas (Botol Plastik, Dinamo,Roda Tamiya,dsb) yang
bagi orang lain tidak berguna menjadi suatu produk yang berdaya jual tinggi.
Kendala
dalam memproduksi suatu produk adalah biaya yang mahal, khususnya dalam
pembuatan Solar Cell itu sendiri. Namun, jika didukung dalam produksi Solar
Cell dalam jumlah banyak maka produksi Solar Cell dapat dilakukan dengan harga
yang murah.
Maka dari
itu, saya berharap dengan memproduksi mobil bertenaga surya, dapat memberikan
dampak positif, antara lain: Melindungi lapisan ozon di bumi, mengurangi polusi
dan karbon dioksida di bumi, serta dijadikan sebagai kendaraan yang ramah
lingkungan. Semoga para pembaca menyadari
akan pentingnya pemanfaatan energi yang baru yang dapat bermanfaat untuk
masyarakat Indonesia dan Dunia. Mari dukung upaya penemuan dan
pemasaran energi baru untuk energi masa depan! :)
Comments
Post a Comment