Tak kusangka ada yang selalu berdiri dibalik pintu itu
Meski badai sering kali menggoyahkan dirinya untuk beranjak pergi
Namun ia tetap setia berdiri disana.
Meski hujan membuat dirinya kebasahan.
Namun ia masih saja disana.
"Apakah ia tidak kedinginan?",pikirku.
Bahkan panas terik sering membuat dirinya kepanasan.
"Apakah ia tidak merasa lelah?"
Aku hanya mengetuk-ngetuk jendela dari balik rumahku.
Kuharap ia menatapku sebentar saja.
Kau ingin tahu bagian mana yang paling kusukai darinya?
Senyuman darinya sungguh membuatku damai.
Senyuman darinya yang ingin kulihat setiap hari.
Bahkan seringkali aku ingin menarik tubuhnya untuk masuk ke dalam rumahku.
Karena aku takut ia sakit karena kelelahan.
Namun pintu itu masih saja tertutup.
Dan kami hanya berkomunikasi lewat mata.
Aku selalu saja bertanya:
"Kapan pintu itu terbuka?"
Bahkan ada yang mengatakan:
"Akankah pintu itu terbuka?"
Sebab dunia selalu saja menolak kami.
Aku pun tak paham mengapa pintu itu selalu terkunci.
Kuharap ia tetap berada disana, hingga hari itu tiba.
Hari dimana pintu itu akan terbuka dengan sendirinya.
Kau tahu?
Harapanku sangatlah sederhana.
Ketika suatu hari pintu itu terbuka,
Aku masih dapat melihat dirinya berdiri disana, dan setia menungguku.
Dan aku akan mengajaknya masuk,
Untuk tinggal di rumah kecil-ku,
Selamanya.
Meski badai sering kali menggoyahkan dirinya untuk beranjak pergi
Namun ia tetap setia berdiri disana.
Meski hujan membuat dirinya kebasahan.
Namun ia masih saja disana.
"Apakah ia tidak kedinginan?",pikirku.
Bahkan panas terik sering membuat dirinya kepanasan.
"Apakah ia tidak merasa lelah?"
Aku hanya mengetuk-ngetuk jendela dari balik rumahku.
Kuharap ia menatapku sebentar saja.
Kau ingin tahu bagian mana yang paling kusukai darinya?
Senyuman darinya sungguh membuatku damai.
Senyuman darinya yang ingin kulihat setiap hari.
Bahkan seringkali aku ingin menarik tubuhnya untuk masuk ke dalam rumahku.
Karena aku takut ia sakit karena kelelahan.
Namun pintu itu masih saja tertutup.
Dan kami hanya berkomunikasi lewat mata.
Aku selalu saja bertanya:
"Kapan pintu itu terbuka?"
Bahkan ada yang mengatakan:
"Akankah pintu itu terbuka?"
Sebab dunia selalu saja menolak kami.
Aku pun tak paham mengapa pintu itu selalu terkunci.
Kuharap ia tetap berada disana, hingga hari itu tiba.
Hari dimana pintu itu akan terbuka dengan sendirinya.
Kau tahu?
Harapanku sangatlah sederhana.
Ketika suatu hari pintu itu terbuka,
Aku masih dapat melihat dirinya berdiri disana, dan setia menungguku.
Dan aku akan mengajaknya masuk,
Untuk tinggal di rumah kecil-ku,
Selamanya.
Comments
Post a Comment