Skip to main content

Tak akan lagi.

Aku tahu,
Ini hanyalah caramu agar aku mampu melupakanmu, bukan?
Kamu tak perlu mencari cara lain.
Aku akan melakukannya.
Sekarang,  kamu telah mendapatkan semua yang kamu inginkan,  termasuk ia yang kamu cintai sekarang.
Aku tak akan memintamu untuk tinggal lebih lama jika pada akhirnya kamu tetap memilih pergi.
Aku tak akan memintamu untuk datang,  meski rasa rindu menghujamkun ribuan kali.
Aku tak akan lagi memintamu untuk menemaniku walau hanya sejenak.
Aku tak akan lagi memintamu untuk menghiburku saat aku sedang sedih.
Aku tak akan mengganggumu lagi.
Aku tak akan membiarkanmu melihat kesedihan di kedua mataku lebih lama.
Aku tak akan lagi melakukannya.
Kini,
giliranmu untuk mencari sumber kebahagiaanmu yang baru.
Kamu tak perlu memikirkan lagi bagaimana keadaanku saat ini.
Karna sejak kamu memilih pergi dari kehidupanku,
Kamu tidak pernah melihat keadaan hatiku.
Yang kamu tahu,  aku hanya sosok yang egois.
Yang selalu menggunakan perasaan dalam hal apapun.
Padahal,  yang kulakukan hingga saat ini hanyalah melindungi hatiku dari terpaan luka dan kesakitan yang hampir membuatnya hampir membusuk.
Kini,
Aku tak ingin melakukannya lagi.
-M

Comments

Popular posts from this blog

Aku tak membenci Hujan.

Hujan mengingatkanku akan sebuah kenangan. Karena saat hujan turun,  ia senantiasa memberikan kenangan baru dalam memoriku. Kenangan antara aku dan seseorang yang kucintai. Terkadang hujan datang tak kenal waktu, Namun ia mengerti dan paham kapan waktunya mereda. Bahkan, Seringkali hujan sengaja menjebak kita di tempat yang sama. dan dengan pertanyaan yang sama, "Kapan hujan ini reda?" Dan aku selalu menikmati kehadirannya. Bagiku, hujan memiliki kekuatan tersendiri, untuk menghadirkan kebahagiaan di setiap insan manusia. Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Sebab selalu ada senyuman yang kulihat setelah hujan reda. Senyumanmu,  gelak tawamu,  bahkan candaan yang senantiasa menghibur hati. Kau tahu mengapa aku tak menbenci hujan? Sebab selalu ada genggaman hangat di jemariku dan seolah ikut berkata,"Tenanglah, Aku ada disini." Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Karena hujan pandai menyamarkan kesedihan di wajahku. Ia tak pernah t...

Lukisan Hujan - Sitta Karina

Resensi Novel   Judul Novel                  :  Lukisan Hujan   Pengarang                  :  Sitta Karina   Penerbit                      :   Terrant Books Tahun                         : 2004   Genre                        :   Novel Remaja(Romance) Tebal buku                  :   386 halaman  ISBN                        :  979-3750-00-6 ·          Sinopsis Novel...

De Buron - Maria Jaclyn

PROLOG "Kalau kamu menyayangi seseorang, kamu enggak harus bersama dia untuk menjadi bahagia.Walaupun kalian berpisah,kamu pasti akan bahagia kalau melihatnya bahagia. Kurasa caramu menjadi bahagia salah, karena kulihat sekarang kamu cuma menyakiti dirimu sendiri," kata Ditya lagi.  Judul: De Buron Penulis: Maria Jaclyn Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2005 Jumlah Halaman: 248 Halaman Kategori: Novel ISBN: 979-22-1396-1 Ukuran: 20 cm x 13,5 cm Harga: Rp 26.500,00     Pernah nggak sih kalian ngerasain betapa takutnya didatangi oleh  "Buronan" ? Cemas, Takut, Khawatir pasti menghinggapi perasaan kalian. Perasaan yang serupa timbul pada diri Kimly, cewe baik dan supel, ketika sosok pria bernama Raditya datang ke kehidupannya, hingga akhirnya Ia menyadari akan suatu hal pada sosok Ditya. Novel “De Buron” merupakan salah satu novel romance berbakat karangan Maria Jaclyn,penulis novel berbakat tahun 2005. Novel ini mengangkat ...