Langsung ke konten utama

Postingan

Salah Kaprah.

Pandai-pandailah dalam menyimpan rasa. Sebab jika kamu salah kaprah, Hatimu yang akan dibuat patah. -M

Mengurangi Kebiasaan Bermain Handphone

Hal ini bermula ketika aku sedang berjalan-jalan disebuah mall bersama ibuku. Kami mengunjungi sebuah restoran untuk makan siang. Setelah memesan makanan, kami memilih untuk duduk di pinggir tembok dengan dua kursi. Pada saat kami ingin bersantap, aku melihat sepasang kekasih sibuk dengan handphone mereka masing-masing dan membiarkan makanan yang sudah tersaji di depannya. Selama kurang lebih 5-10 menit, mereka masih dengan posisi yang sama; diam seribu bahasa sambil memandangi layar handphone mereka. Karena penasaran, aku terus memperhatikan gerak-gerik mereka. Tetap pada posisi yang sama, namun kini berbeda sedikit. Terlihat pasangan wanitanya sedang senyum-senyum sendiri menatap handphone . “Mungkin lagi chattingan kali ya?” pikirku. Tak lama, prianya ikut senyum-senyum sendiri seperti dunia milik ia berdua ; si pria dan handphone nya. Terkadang, aku suka merasa miris melihat pasangan milenial jaman sekarang. Mereka bisa menghabiskan waktu untuk berpacaran, namun bagiku mereka ti...

Sebuah Tatapan dan Seulas senyuman.

pixabay/pexels Tatapan lurus dan tegas serta seulas senyuman. Masih terekam jelas di memoriku. Kau menatapku malu-malu Alih-alih sibuk memandang yang lain, Padahal aku tahu, saat itu kamu sedang menatap mataku. Lucunya, Saat aku menatapku kembali Aku ikut malu-malu. Takut salah tingkah, Takut terlihat senyum-senyum menatapmu. Aneh. "Perasaan apa ini?" kataku saat itu. Aku segera menggelengkan kepala dan segera menyelesaikan pekerjaanku. Seketika itu, kamu berlalu dan kembali ke tempatmu. Tanpa ia tahu, Aku memperhatikan langkahmu hingga ke depan pintu. Sesekali, kamu menengok kebelakang Untuk curi-curi pandang denganku. Dan aku pun menurut dengan senang hati. Aku balas menatapmu sambil tersenyum. Dan seketika waktu berhenti sejenak. Hatiku sungguh bahagia. Seketika aku berkata, "Aku menyukainya.." Serpong, 15 Februari 2019.

Jangan Pernah Menyalahkan Keadaan.

pixabay/free-photos Jangan pernah menyalahkan keadaan. Mungkin jalan yang kita tempuh tidak satu arah. Namun aku percaya,  Jika memang kita ditakdirkan bersama,  Kita akan dipertemukan oleh keadaan pada suatu persimpangan. -M

Cinta Pada Pandangan Pertama.

pixabay/kaboompics Aku tidak meragukan cinta pada pandangan pertama. Sebab, jika memang ia benar mencintaimu, ia akan mengetahui bahwa kesetiaanmu layak untuk diperjuangkan. Jangan pernah hilang harapan. -M

Wedang Jahe Buatan Emak.

pixabay/TerriC S enyuman itu kembali membawa kehangatan di kedua pipiku. Aku merasakan ketulusan dari sorotan matanya yang mulai rabun. Tangannya terasa dingin saat menyentuh lenganku. Terlihat  guratan tipis di sudut mata dan bibir tipisnya. Garis garis keriput pun semakin terlihat nyata di wajah Emak.          “Mau kubuatkan wedang jahe, Mak?” tanyaku lembut Emak hanya menggeleng pelan. Ia memberi tanda, katanya “Jangan, nanti merepotkan.” Aku membalasnya dengan senyum, sambil mengurut kaki dan tangan Emak.         Sejak dua tahun yang lalu, emak terserang stroke ringan, hingga membuat sebagian tubuhnya menjadi lumpuh. Dulunya, emak sempat membuka usaha  menjahit kebaya. Sejak bapak meninggal belasan tahun yang lalu, emak yang menggantikan bapak untuk mencari uang untuk menyekolahkanku. Emak banting tulang siang dan malam hingga aku bisa melanjutkan studiku di luar negeri.        ...

Menjadi Seorang Penulis.

Pernah terbayang olehku ketika seseorang bertanya kepadaku apa cita-citaku lima tahun kedepan. Ku ingin menjawab, "Menjadi seorang penulis." Mungkin akan terdengar asing untuk sebagian orang, karena mengetahui latar belakang pendidikanku adalah teknik. Mungkin sebagian orang menganggap, seorang lulusan teknik sudah seharusnya memikirkan masa depannya dan hanya terfokus pada bidang teknik. Bagiku, itu terlalu omong kosong. Seorang lulusan teknik bisa menjadi seorang akuntan, seorang peneliti, seorang manager, seorang pengusaha, bahkan seorang penulis. Karena bagiku, menulis merupakan caraku mengenali dan menikmati hidup. Tidak sedikit orang yang berpikir, "Jadi penulis itu susah-susah gampang". Ya, benar sekali. Menjadi penulis yang profesional perlu pandai dalam berstrategi dan tentunya harus memiliki mental yang kuat. Menjadi seorang penulis juga perlu konsisten dalam menghasilkan karya dan bukan sebatas mengandalkan mood . Seorang penulis sudah menanamkan tekad...