Skip to main content

Karena kehilangan itu Wajar.

Aku wajar mengalami usia tua, aku takkan mampu menghindari usia tua. 
Aku wajar menyandang penyakit, aku takkan mampu menghindari penyakit.
Aku wajar mengalami kematian, aku takkan mampu menghindari kematian.
Segala miliku yang kucintai dan kusenangi wajar berubah, wajar terpisah dariku.
- Abbhinhapaccavekkhana Patha. 

Halo sobat blogger! Menyambut tahun 2015, ada baiknya kita awali dengan penuh sukacita. Jika kita intip kembali kejadian yang telah kita alami selama satu tahun belakangan, mungkin beberapa dari kita sempat merasakan kekecewaan. Baik dari segi pekerjaan, studi, rohani, pertemanan, keluarga, bahkan percintaan. Semua hal itu terjadi tak luput dari kecerobohan bahkan rasa tidak puas diri. Terkadang, hal-hal negatif yang timbul di pikiran kita membawa pengaruh negatif untuk perkembangan diri kita kedepannya.
Pada hari ini gue mau sharing satu topik yang mungkin pernah dialami oleh kalian.
Pernah nggak sih kalian merasa kehilangan seseorang yang kalian sayang? Baik itu pacar, sahabat, saudara, bahkan orang-orang yang telah menyayangi anda sampai saat ini? Jangankan orang, kehilangan barang yang kita suka aja sudah membuat hati kita gondok bukan?
       Selama melalui perenungan yang panjang, gue tersadar bahwa kehilangan seseorang yang kita sayang itu merupaka hal yang wajar. Seringkali  kita berpikir bahwa namanya kehilangan itu membuat kita menderita. Bahkan penderitaan itu rasanya nggak akan pernah habis mengikuti diri kita.  Bahkan, sampai ada yang menyalahkan Tuhan karena penderitaan yang dialaminya. Seolah-olah kita terpuruk hanya karena kehilangan orang tersebut. Tapi apa itu benar? Ternyata tidak semua hal yang buruk yang hasilnya buruk. 
      Saat kita menghadapi suatu kondisi dimana orang yang kita sayang meninggalkan kita, kita nggak usah merasa putus asa. Mungkin memang hal ini merupakan suatu kewajaran. Kita harus menyadari adanya ketidakterikatan secara abadi antara sesama. Menurut pengajaran Buddhis yang gue pahami, saat seseorang yang kita sayangi meninggalkan kita, kita harus menerimanya dengan rendah hati. Rileks, menyadari dan lepaskan. Tapi bukan berarti kita harus membenci mereka. 

Kita hanya perlu melakukan kiat-kiat yang membuat suatu penderitaan itu jadi sebuah kebahagiaan. Gimana ya caranya?
  1. Sabar -> Saat kita menghadapi sebuah permasalahan dengan orang lain, alangkah baiknya kita menghadapinya dengan sebuah kesabaran. Terkadang, banyak dari kita sudah kebawa emosi duluan sebelum masalah itu diselesaikan. 
  2. Rendah hati -> Kalau sabar tidak ampuh, alangkah baiknya kita perlu rendah hati. Disaat orang lain menyalahkan kita tanpa alasan yang jelas, kita perlu menyikapi dengan rendah hati. Bahkan jika orang lain memberikan solusi, padahal diri kita sudah mengerti dan mengetahui hal itu,kita tidak boleh merasa angkuh. Mereka telah membantu kita, mungkin saja memang hal itu yang perlu amu lakukan :)
  3. Lemah lembut -> Bukan berarti kalian harus bersikap 'lembek', tapi biarlah saat kamu mendapat suatu permasalahan dengan teman anda, kamu sepatutnya menanggapi dengan lemah lembut hingga diantara kalian tidak terpancing emosi yang berlebih.
  4.  Sadar-> Sadar bahwa kamu sedah mengalami suatu kondisi yang kurang baik dengan temanmu. Segera selesaikan, jangan ditunda! 
  5. Kasih -> Biar saja orang membenci kita, yang penting kita tidak ikut membenci dia :D Ini yang bikin gue sadar akan masalah yang sedang gue hadapi. Kita harus mengasihi mereka dengan tulus. Apapun sikap mereka terhadap kita, kita tetap WAJIB mengasihi mereka. 
  6. Bijak-> Jadilah bijak. Lakukan hal hal baik sesuai waktunya dan tentunya, diliputi KEBIJAKSANAAN! ;)
  7. Mencoba-> Cobalah sesuatu yang belum pernah kita lakukan terhadap orang lain. Dalam hal ini, kita perlu mengetahui bagaimana seharusnya kita menghadapi perubahan yang ada, termasuk perubahan sikap orang lain terhadap kita. Tapi kalau kita percaya, pasti kita bisa mengatur perubahan itu dengan sendirinya. 
  8. Jangan menyalahkan-> Jangan pernah menyalahkan agamamu disaat kamu menghapi sebuah pencobaan. Apalagi sampai berpindah keyakinan. Jangan sampai kita goyah dengan keyakinan yang kita pilih, dan tetap berpegang teguh dengan ajarannya. Hadapi sebuah permasalahan dengan ajaran agamamu, karena tidak ada agama yang mengajarkan hal buruk untuk diri kita. Tetap hormati agama lain begitu juga dengan ajaran-Nya.
    Nah sobat, ke-8 hal itulah yang perlu kita lakukan dalam hidup kita saat menghadapi sebuah permasalahan. Bahwa kehilangan itu merupakan hal yang wajar, dan jika kita menghadapi dengan cara yang tepat, maka kita akan memperoleh kebahagiaan dalam hidup kita. Lakukanlah yang terbaik dalam hidupmu, dan isilah hari-harimu di tahun ini dengan kebaikan yang baru. Ganbate! -^^- (MP)



Cinta janga kayak tuyul yang nggak jalan kalau nggak ada duit..
Cinta jangan kayak kuntilanak, diem-diem punya anak..
Cinta jangan kayak pocong, loncat-loncat ke lain hati..
Cinta jangan kayak sundel bolong, depannya baik belakangnya kosong..

SELAMAT TAHUN BARU 2015! \m/


Comments

Popular posts from this blog

Aku tak membenci Hujan.

Hujan mengingatkanku akan sebuah kenangan. Karena saat hujan turun,  ia senantiasa memberikan kenangan baru dalam memoriku. Kenangan antara aku dan seseorang yang kucintai. Terkadang hujan datang tak kenal waktu, Namun ia mengerti dan paham kapan waktunya mereda. Bahkan, Seringkali hujan sengaja menjebak kita di tempat yang sama. dan dengan pertanyaan yang sama, "Kapan hujan ini reda?" Dan aku selalu menikmati kehadirannya. Bagiku, hujan memiliki kekuatan tersendiri, untuk menghadirkan kebahagiaan di setiap insan manusia. Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Sebab selalu ada senyuman yang kulihat setelah hujan reda. Senyumanmu,  gelak tawamu,  bahkan candaan yang senantiasa menghibur hati. Kau tahu mengapa aku tak menbenci hujan? Sebab selalu ada genggaman hangat di jemariku dan seolah ikut berkata,"Tenanglah, Aku ada disini." Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Karena hujan pandai menyamarkan kesedihan di wajahku. Ia tak pernah t

Lukisan Hujan - Sitta Karina

Resensi Novel   Judul Novel                  :  Lukisan Hujan   Pengarang                  :  Sitta Karina   Penerbit                      :   Terrant Books Tahun                         : 2004   Genre                        :   Novel Remaja(Romance) Tebal buku                  :   386 halaman  ISBN                        :  979-3750-00-6 ·          Sinopsis Novel      Novel “Lukisan Hujan” mengangkat cerita tentang kehidupan Diaz Hanafiah – cowok keturunan Hanafiah Group yang kaya raya dan terkenal, bagian dari  sosialita Jakarta. Orang tuanya merupakan pemilik “Hanafiah Group”, namun Diaz merupakan cowok yang bersikap dingin dan cuek. Karena kesederhanaan yang ditunjukan, dia sering diolok-olok karena tidak se- elite dan se- glamour sepupu-sepupunya.     Dimulai dari kedatangan tetangga baru seorang cewek bernama Sisy yang menggemparkan teman-temannya di komplek Bintaro Lakeside. Diaz yang awalnya penasaran akhirnya malah berkenalan di suatu

De Buron - Maria Jaclyn

PROLOG "Kalau kamu menyayangi seseorang, kamu enggak harus bersama dia untuk menjadi bahagia.Walaupun kalian berpisah,kamu pasti akan bahagia kalau melihatnya bahagia. Kurasa caramu menjadi bahagia salah, karena kulihat sekarang kamu cuma menyakiti dirimu sendiri," kata Ditya lagi.  Judul: De Buron Penulis: Maria Jaclyn Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2005 Jumlah Halaman: 248 Halaman Kategori: Novel ISBN: 979-22-1396-1 Ukuran: 20 cm x 13,5 cm Harga: Rp 26.500,00     Pernah nggak sih kalian ngerasain betapa takutnya didatangi oleh  "Buronan" ? Cemas, Takut, Khawatir pasti menghinggapi perasaan kalian. Perasaan yang serupa timbul pada diri Kimly, cewe baik dan supel, ketika sosok pria bernama Raditya datang ke kehidupannya, hingga akhirnya Ia menyadari akan suatu hal pada sosok Ditya. Novel “De Buron” merupakan salah satu novel romance berbakat karangan Maria Jaclyn,penulis novel berbakat tahun 2005. Novel ini mengangkat