Skip to main content

Hanya lewat tawamu, aku telah bahagia.

Tahukah kamu? 
Saat kamu sedang bersama mereka,  
aku selalu mendengar tawamu.  
Tahukah kamu? 
Saat kamu sedang bersama mereka, 
aku selalu melihat senyummu. 
Tahukah kamu? 
Saat kamu sedang bersama mereka,  
aku selalu melihat kedamaian dimatamu. 
 
Namun, 
Tahukah kamu? 
Saat aku melihat kamu sedang bersama mereka,  
aku selalu berharap aku yang mampu membuatmu tertawa. 
Tahukah kamu? 
Saat aku melihat kamu sedang bersama mereka, 
aku selalu berharap aku yang mampu membuatmu tersenyum.  
Tahukah kamu? 
Saat aku melihat kamu sedang bersama mereka,  aku berharap kedamaian itu tercipta untukku.  

Saat aku melihatmu bersama mereka, 
aku berharap aku lah yang berada disana. 

Berada disampingmu walau hanya sejenak. 
Untuk sekedar bertukar pikiran mengenai hari-hari yang telah kita lalui selama ini. 

Terkadang,  kenyataan jauh lebih menyakitkan daripada sebuah harapan.  

Bukan aku disana,  melainkan mereka yang begitu beruntung bersamamu. 

Namun percayalah,  
Walau hanya dengan mendengar tawamu,  
Aku telah bahagia.  
-M

Comments

Popular posts from this blog

Aku tak membenci Hujan.

Hujan mengingatkanku akan sebuah kenangan. Karena saat hujan turun,  ia senantiasa memberikan kenangan baru dalam memoriku. Kenangan antara aku dan seseorang yang kucintai. Terkadang hujan datang tak kenal waktu, Namun ia mengerti dan paham kapan waktunya mereda. Bahkan, Seringkali hujan sengaja menjebak kita di tempat yang sama. dan dengan pertanyaan yang sama, "Kapan hujan ini reda?" Dan aku selalu menikmati kehadirannya. Bagiku, hujan memiliki kekuatan tersendiri, untuk menghadirkan kebahagiaan di setiap insan manusia. Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Sebab selalu ada senyuman yang kulihat setelah hujan reda. Senyumanmu,  gelak tawamu,  bahkan candaan yang senantiasa menghibur hati. Kau tahu mengapa aku tak menbenci hujan? Sebab selalu ada genggaman hangat di jemariku dan seolah ikut berkata,"Tenanglah, Aku ada disini." Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Karena hujan pandai menyamarkan kesedihan di wajahku. Ia tak pernah t...

Lukisan Hujan - Sitta Karina

Resensi Novel   Judul Novel                  :  Lukisan Hujan   Pengarang                  :  Sitta Karina   Penerbit                      :   Terrant Books Tahun                         : 2004   Genre                        :   Novel Remaja(Romance) Tebal buku                  :   386 halaman  ISBN                        :  979-3750-00-6 ·          Sinopsis Novel...

De Buron - Maria Jaclyn

PROLOG "Kalau kamu menyayangi seseorang, kamu enggak harus bersama dia untuk menjadi bahagia.Walaupun kalian berpisah,kamu pasti akan bahagia kalau melihatnya bahagia. Kurasa caramu menjadi bahagia salah, karena kulihat sekarang kamu cuma menyakiti dirimu sendiri," kata Ditya lagi.  Judul: De Buron Penulis: Maria Jaclyn Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2005 Jumlah Halaman: 248 Halaman Kategori: Novel ISBN: 979-22-1396-1 Ukuran: 20 cm x 13,5 cm Harga: Rp 26.500,00     Pernah nggak sih kalian ngerasain betapa takutnya didatangi oleh  "Buronan" ? Cemas, Takut, Khawatir pasti menghinggapi perasaan kalian. Perasaan yang serupa timbul pada diri Kimly, cewe baik dan supel, ketika sosok pria bernama Raditya datang ke kehidupannya, hingga akhirnya Ia menyadari akan suatu hal pada sosok Ditya. Novel “De Buron” merupakan salah satu novel romance berbakat karangan Maria Jaclyn,penulis novel berbakat tahun 2005. Novel ini mengangkat ...