Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2017
Maaf. Seharusnya aku sadar, bahwa sudah sejak lama keberadaanku hanya membuat orang disekelilingku merasa menderita bahkan menyalahkan dirinya sendiri. Seharusnya aku sadar, bahwa sudah sejak lama aku harus pergi meninggalkannya. Aku akui, aku memang bukanlah wanita yang baik, meskipun aku sudah melakukan yang terbaik dari apa yang aku miliki. Bahkan, keberadaanku kini tak pernah kau nantikan lagi. Namun, kamu perlu ketahui. Sejauh apapun kamu menghindari, rasa ini tak pernah terganti, hingga aku mati. Sekali lagi, maafkan aku. - M

Aku senang berada di dekatmu.

Aku senang berada di dekatmu.   Meskipun hanya diam tanpa adanya percakapan.  Aku senang berada di dekatmu. Meskipun hanya melihat senyum yang buram di bibirmu.  Aku senang berada di dekatmu.  Meskipun hanya duduk di sebrangmu dan  sesekali melihat tatapan yang kosong dari kedua matamu. Aku senang berada di dekatmu,  meskipun barangkali aku tak butuh berkata apapun,  sebab kamu pun tak ingin mendengarkan apa-apa dariku.  Bahkan mendengarkan candaku, kamu pun selalu menolaknya.  Hingga akhirnya keberadaanku disampingmu seringkali terabaikan. Aku memang wanita yang tak pandai mengundang tawa, Tapi niatku selalu sama; Berusaha membuat orang lain bahagia karenaku.   Namun tak apa,  Pun kenyataanya tak pernah berubah, Aku (tetap) senang berada di dekatmu.  -M
Semoga kelak ia tak lagi keliru untuk menentukan siapa orang yang pantas dianggap seorang teman mana yang tidak.  Terlebih,  ia mengetahui siapa yang masih mau menolongnya disaat ia dalam kondisi terburuk sekalipun.   - M

Tak akan Berubah.

Ibuku pernah berkata, saat kamu berbuat baik pada orang orang disekelilingmu saja,  mereka bisa saja tidak menghargai kebaikanmu. Apalagi jika kamu berbuat jahat padanya? Ya,  aku tidak pernah menyangkal pernyataan tersebut.  Memang itu sangatlah nyata.  Saat aku berusaha untuk peduli dengan orang disekitarku,  terkadang orang tersebut tidak menyadarinya.  Sebab ia hanya menganggap apa yang aku lakukan hanyalah hal kecil yang tidak berarti untuknya.  Awalnya aku berpikir,  seharusnya aku berhenti menolong orang-orang seperti itu.  Hingga suatu hari niatku disangkal oleh hati nuraniku sendiri.  Aku harus tetap berbuat baik pada orang-orang disekitarku.  Ya,  sakit memang rasanya.  Saat kita mencoba untuk berbuat baik,  terkadang balasan yang diperoleh tidaklah setimpal.  Bukan,  bukan berarti kita bersikap pamrih.  Ibarat kata,  kamu telah dilukai berulang kali oleh orang lain,  tapi kamu tak pernah berhenti untuk menolongnya.  Bahkan disaat dirimu sendirilah yang seharusnya kamu tolong
Aku akui bahwa dirimu memang hebat. Kamu telah melakukan seribu satu cara untuk melupakanku. Berhasil? Hanya kamu yang mengetahui itu. Aku tak akan melarangmu. Lakukanlah selagi itu dapat membuat dirimu bahagia, bukan? - M
Kau boleh saja pergi sejauh yang kamu bisa dan berpura-pura bahwa kamu tidak mencintaiku lagi. Aku tak yakin kalau hati kecilmu ikut berkata demikian. Tapi aku percaya, seseorang yang sudah ditakdirkan Tuhan kepadaku akan dikembalikan padaku. Dan Tuhan tidak akan membiarkannya menjadi milik orang lain. -M

Aku berjanji akan tersenyum.

" Ada yang berkata, ketika kamu merindukan seseorang, jangan mudah memperlihatkan rasa rindu itu. Tapi tahukah kamu isi hatiku? Permintaanku hanyalah sederhana. Ketika ia meneleponku untuk sekedar menanyakan bagaimana kabarku hari ini. Aku berjanji akan tersenyum. Ketika ia mengirim kabar lewat pesan singkat untuk sekedar membuatku merasa senang dan memastikan bahwa dirinya baik-baik saja saat ini. Aku berjanji akan tersenyum. Tak ada sedih ataupun tangis yang kutunjukkan. Ketika ia datang kembali, aku berjanji akan menjaganya sebaik mungkin. Tak akan lagi aku menyakitinya lewat sikapku. Dan yang terpenting, aku tak akan berpura-pura menjadi orang lain. Melainkan menjadi diriku sendiri. " -M
Jika suatu hari ia membenciku karena aku mencintainya, itu tidak masalah. Setidaknya ia tahu ada perempuan yang mencintainya dengan sepenuh hati melebihi dirinya sendiri; dan ia tak melakukan hal yang serupa.  - M

Jika suatu hari kamu membaca tulisan ini.

 Jika suatu hari kamu membaca tulisanku ini, Ingatlah bahwa aku tak pernah meninggalkanmu, atau berniat untuk melupakanmu.  Jika suatu hari kamu membaca tulisanku ini, Ingatlah bahwa aku tak pernah menyerah,  ataupun membencimu.   Jika suatu hari kamu membaca tulisanku ini, Ingatlah bahwa ada perempuan yang mencintaimu dengan begitu dalam hingga saat ini.  Mungkin kamu menganggap tulisan ini tidak berharga,  Karena memang tulisanku tak seberapa. Kau mungkin telah belajar melupakanku. Tapi ingatlah bahwa aku tak pernah bisa melakukan hal yang serupa.  Sebab berpura-pura tak merasakan luka, lebih menyakitkan daripada luka itu sendiri.  - M

Aku bukanlah dirinya.

Memang benar, Aku tidak sepandai dia untuk membuatmu tersenyum.  Hanya lewat diam saja, kau begitu mengaguminya.  Aku tidak sepandai dia untuk membuatmu nyaman.  Hanya dengan duduk disampingmu, kau begitu antusias berada disampingnya. Aku tidak sepandai dia untuk membuatmu tertawa, Hanya dengan bercanda dengannya, kau terlihat begitu bahagia. Aku tidak sepandai dia untuk  membuatmu rindu, Saat ia tak ada disampingmu, kamu langsung mencaritahu keberadaanya. Aku memang tidak sepandai dirinya, karena aku bukanlah dirinya.  Aku adalah aku, diriku dengan segala yang kumiliki.   Mungkin aku tak pernah kau rindukan lagi seperti dulu. Mungkin keberadaanku tak lagi membuatmu merasa nyaman,   Bahkan aku tak mampu membuatmu tertawa sepanjang hari ketika berada disampingku. sehingga seringkali yang terlontar dari mulutmu,  bukanlah kata "rindu", melainkan "tinggalkan aku". Benarkah kamu menyuruhku pergi, bukan karena kamu tak dapat memilikiku, melainkan karen
Jika selama ini kamu bertanya padaku, mengapa aku selalu bersedih. Alasannya hanyalah satu; kamu selalu menunjukkan tawamu di depannya, bukan aku.  - M
Jika selama ini mencintaimu dianggap salah,  kini aku enggan untuk mencintai orang lain lagi. Hati ini benar-benar rusak entah karena keadaan,  atau karna keinginanku yang tak kunjung terwujud.   
"Melihat kamu sedih setiap hari,  itu menyiksa diri aku." Aku hanya tersenyum getir melihat wajahnya. Kupikir ia hanya bercanda saja,  lanjutnya "Aku nggak sayang sama kamu, itu fakta." Lagi-lagi aku hanya tersenyum dan membalasnya dengan anggukan pelan.  Karena aku tahu,  ia hanya sedang dalam keadaan emosi. " Aku mau kamu coba lupain aku.  Bukan coba,  tapi harus." Seketika lidahku kelu dan tubuhku lemas.  Berdiri pun aku tak sanggup.  Kakiku gemetar menahan tangis.  Aku hanya bisa memandangi keramik alih-alih membuang muka.  Aku tak sanggup mendengar suara tangisnya yang pecah, membuyarkan senyum,  perhatian,  dan tawanya yang baru saja kulihat lagi setelah sekian lama.  Dan aku tak sanggup melihat ia selalu tersiksa karena keberadaanku.  Bahkan,  aku tak sanggup melihat hatiku sendiri yang telah hancur tak karuan. Tuhan,  Engkau melambungkanku dengan segenap harapan bahwa ia akan kembali.  Awalnya kupikir hubungan kami akan kembali membaik,  nyatanya

Penawar Rasa.

Sejak kamu memutuskan untuk pergi meninggalkanku, ada hal baru yang senantiasa ku perjuangkan setiap hari namun selalu gagal; membuat hatiku mati rasa. Tuan,  Kamu tahu? Sebesar apapun usahaku untuk menghilangkan perasaan cinta ini padamu,  nyatanya aku tak pernah berhasil.   Hatiku tak sepandai hatimu yang mudah melupakan. Meski kau tuangkan penawar rasa pada hati ini,  rasa itu akan tetap ada bersamaan dengan kenangan yang pernah singgah.   Tuan, Meski jarak telah mematahkan harapanku untuk tinggal dihatimu,  nyatanya aku tak mampu menyangkal hati kecilku;  aku masih menantimu kembali.  Aku,  masih mencintaimu,  Tuan.   -M

Sejak kamu memutuskan untuk pergi meninggalkanku.

Hei kamu, Apa kabarmu hari ini? Kamu tahu,  aku sangat rindu untuk bertegur sapa denganmu.  Berbeda denganmu, Kamu terlihat enggan untuk menyapaku,  terlebih melihat mataku.  Kau tahu? Sejak kamu memutuskan untuk pergi meninggalkanku, aku terus saja mencarimu.  Aku selalu menantikan kabar darimu untuk memastikan bahwa dirimu baik-baik saja.  Kau tahu? Sejak kamu memutuskan untuk pergi meninggalkanku,  aku terus saja bertemu denganmu lewat mimpi.  Kamu begitu baik dan perhatian padaku.  Tak ada sedikitpun amarah yang terlihat di wajahmu,  melainkan segunung rindu dimatamu.  Ingin rasanya aku tinggal lebih lama dalam mimpiku. Kau tahu? Sejak kamu memutuskan untuk pergi meninggalkanku,  tak ada sedikitpun rasa benci di hatiku, meski rasa sakit terus saja mengikuti langkahku.  Kau tahu? Sejak kamu memutuskan untuk pergi meninggalkanku,  rasa sayang itu tak kunjung memudar,  meski kamu telah mengatakan agar aku melupakanmu.  Kau tahu? Sejak kamu memutuskan untuk pergi menin