Membuat jalanmu sendiri.
.
.
.
.
.
.
Sebuah kalimat sederhana yang nampaknya perlu dilakukan jika segala usahamu untuk melupakan seseorang nampaknya selalu gagal. Bagiku, tidak mudah memang untuk melupakan kejadian demi kejadian yang telah terjadi dalam hidupmu dalam waktu yang cukup lama. Tidak mudah memang, melupakan setiap perbuatan seseorang yang telah melukai hati kita. Sangat amat sulit, bagiku. Mungkin saja, dirinya telah memaafkan orang tersebut. Tapi apakah berarti orang tersebut telah melupakannya? Belum tentu. Sebab, hal yang paling sulit dilupakan seseorang, adalah ketika ia disakiti oleh orang yang pernah tinggal di hatinya. Dan itu bukan sekali dua kali. Namun, berulang kali. Bahkan, jika hubungan tersebut diakhiri dengan cara yang tidak baik. Sungguh sulit rasanya untuk melupakan semuanya. Hingga suatu malam, aku terpikirkan akan satu cara yang perlu aku coba. Semoga saja ini adalah cara terakhirku untuk melupakan dia, yakni dengan membuat jalanku sendiri. Aku berasumsi, bahwa lingkungan disekitarku yang sungguh mengerikan itu bak neraka yang mampu melukaiku kapan saja. Maka dari itu, aku berpikir untuk membuat jalanku sendiri. Jalan yang suci, tenang, bersih dari duri dan kerikil dan terbebas dari mereka yang hanya ingin mengotori jalanku. Jalan yang memberikan udara kesegaran dari lingkunganku yang pengap dan panas. Aku menganggap jalan ini merupakan jalan suci menuju kesuksesanku. Aku hanya perlu mengisinya dengan hal-hal yang baik. Dan satu lagi, duri-duri yang sempat melukaiku hingga kini, perlu aku cabut dan aku buang jauh-jauh dari jalanku yang baru. Meski menimbulkan bekas, setidaknya setelah aku mencabut duri itu, aku tidak akan kesakitan lagi ketika aku menjalani kehidupan dijalanku yang baru. Lalu, apakah duri-duri itu? Rasa marah, benci, kecewa, sakit hati, dendam, dan hal-hal negatif lainnya yang melingkupi hatiku. Memang tidak mudah. Butuh waktu yang sangat lama. Sebab sebuah kehilangan yang teramat memilukan, mampu membuat diriku merasakan kondisi paling buruk. Maka dari itu, aku perlu membuat jalanku yang baru. Tanpa orang-orang itu. Ya, tanpa mereka. Aku hanya akan mengisinya dengan orang-orang yang mampu mendukungku hingga nantinya aku menjadi orang besar. Orang tuaku, keluargaku, dan sahabat-sahabatku yang baik. Kau tahu impian terbesarku? Aku ingin menjadi berkat untuk orang banyak. Menolong mereka lewat karyaku. Hasil jerih payahku. Aku hanya ingin meninggalkan kenangan yang baik di kehidupan orang-orang disekitarku. Hingga nanti, ketika aku meninggalkan dunia ini, hanya kenangan baik saja yang muncul dipikiran mereka.
Serpong, 8 Maret 2018
-M
Comments
Post a Comment