Langsung ke konten utama

Kertas dan Pena


Detik itu mengantarkanku ke sebuah masa
Dimana aku dipertemukan dengan sebuah pena,
dan aku menjadi kertasnya.

Disaat itu,
aku hanyalah secarik kertas putih
Yang masih bersih tanpa goresan
Hingga Sang Waktu mempertemukan kami,
dalam sebuah tulisan.

Kami saling melengkapi,
Kami saling berbagi,
Canda-tawa, tangis-sedih
Lewat sebuah tulisan.
Kami lewatkan di bawah naungan langit—bumi

Kertas itu rapuh,
Mudah sobek dan dibuang.
Namun hanya sebuah pena yang masih setia menemani
Hanya pena yang masih setia mencari
Kemana kerta itu menghilang.

Tanpa pena tidak ada tulisan
Tanpa kertas pena tak dapat menulis
Bahkan saat kertas itu hilang,
sang pena tetap setia.
Karena yang ia cari hanyalah sebuah kertas.
Ia hanya ingin menciptakan sebuah tulisan
Sebuah kisah, yang tak dapat dihapus oleh waktu

Untuk setia bukan lagi lewat ucapan
Untuk setia bukan lagi lewat janji
Yang kuharapkan hanyalah,
 sebatas kertas dan pena
Berusaha ada disaat mereka saling membutuhkan.

Oh Tuhan,
Terima Kasih.
Kini aku di pertemukan kembali dengan pena-ku yang hilang
Dan ia kembali menggoreskan tinta kehidupan
dalam hidupku.
Menjadi sebuah kisah klasik ,
Yang penuh dengan suka cita
Misteri, rumit, namun abadi.

Dan pena itu adalah kamu,
Sahabatku.
 


Serpong, 8 Juni 2015.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku tak membenci Hujan.

Hujan mengingatkanku akan sebuah kenangan. Karena saat hujan turun,  ia senantiasa memberikan kenangan baru dalam memoriku. Kenangan antara aku dan seseorang yang kucintai. Terkadang hujan datang tak kenal waktu, Namun ia mengerti dan paham kapan waktunya mereda. Bahkan, Seringkali hujan sengaja menjebak kita di tempat yang sama. dan dengan pertanyaan yang sama, "Kapan hujan ini reda?" Dan aku selalu menikmati kehadirannya. Bagiku, hujan memiliki kekuatan tersendiri, untuk menghadirkan kebahagiaan di setiap insan manusia. Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Sebab selalu ada senyuman yang kulihat setelah hujan reda. Senyumanmu,  gelak tawamu,  bahkan candaan yang senantiasa menghibur hati. Kau tahu mengapa aku tak menbenci hujan? Sebab selalu ada genggaman hangat di jemariku dan seolah ikut berkata,"Tenanglah, Aku ada disini." Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Karena hujan pandai menyamarkan kesedihan di wajahku. Ia tak pernah t...

Walk Away - Dilaika Septy

Judul                :  Walk Away Penulis             :  Dilaika Septy Penerbit           :  Bentang Belia ( PT. Bentang Pustaka ) Terbit               :  November 2012 ISBN               :  978-602-9397-57-4 Tempat Terbit  :  Yogyakarta Tebal Buku      : VIII + 204 hlm ; 19cm Harga              :  Rp 27.000,00 Watching you walk away, i think it's time to say goodbye, my dear...     Bagaimana perasaanmu saat seorang temanmu sama sekali nggak pernah ada dalam mood yang baik bersamamu? Selalu saja timbul amarah diantara kalian berdua, seolah-o...

Lukisan Hujan - Sitta Karina

Resensi Novel   Judul Novel                  :  Lukisan Hujan   Pengarang                  :  Sitta Karina   Penerbit                      :   Terrant Books Tahun                         : 2004   Genre                        :   Novel Remaja(Romance) Tebal buku                  :   386 halaman  ISBN                        :  979-3750-00-6 ·          Sinopsis Novel...