Sekilas aku teringat,
saat-saat dimana aku dan kamu begitu jauh.
Terpisah oleh ribuan rindu yang tak mampu tergenapi,
Terpisah oleh jarak dan rasa keengganan untuk bertegur sapa.
Padahal,
Aku tahu - begitupun kamu;
Kita masih saling setia memperhatikan satu sama lain.
Bahkan,
antara aku dan kamu,
merasa kosong dan kehilangan.
Sempat muncul dibenakku,
Bagaimana cara yang tepat untuk melupakan cinta di antara kita?
Lalu aku berpura-pura untuk mencari cinta yang baru.
Kau ingat?
Hari-hari dimana aku selalu menghubungimu
Berusaha untuk tetap terjaga,
meski kamu selalu menolak keberadaanku.
Bahkan, aku masih mengingatnya dengan begitu jelas.
Ketika kamu dengan terpaksa menyuruhku untuk pergi meninggalkanmu.
Meski aku tahu,
Kamu tak menginginkannya sedikitpun.
Aku pantas marah,
Aku pantas kesal dengan sikapmu kepadaku,
Namun mengapa aku selalu gagal untuk membencimu?
--
Seiring berjalannya waktu,
Waktu seolah mengetuk pintu nuraniku.
Hingga aku sadari akan suatu hal.
Kalian tak akan mampu melupakan orang yang telah ditakdirkan untukmu.
Karena akan terlihat sia-sia pada akhirnya.
Sebab,
Sekeras apapun kamu mencoba melupakannya,
Tentu kenangan kebersamaan antara kalian,
yang mampu mengembalikannya ke pelukanmu.
Meski kamu paksa ia pergi atau memperlakukannya dengan tidak baik,
Bahkan melakukan berbagai cara untuk sekedar meninggalkannya.
Percayalah,
Ia akan kembali ke jalan yang telah diarahkan-Nya.
Kembali ke rumah-mu,
menetap di hatimu,
Selamanya.
-M
Comments
Post a Comment