Skip to main content

Aku Pernah Mencintai Hujan.

Dulu,
 Aku pernah mencintai hujan 
Kemudian dibuat benci oleh aroma-nya
Bagiku,
Aroma hujan hanya mengirimkanku
Ke dalam sebuah ingatan
yang memukul dinding masa lalu.

Hujan hanya membawa luka dan kesedihan semata. 
Langit biru menjadi gelap,
Terselimuti tebalnya awan hitam
Dan membawa ribuan butir kenangan pahit ke bumi

Namun sejak bertemu denganmu, 
Hujan selalu menemani kebersamaan kita
Entah karena ia ikut bahagia melihat kita,
Atau sebaliknya. 

Aku sadar ketika hujan datang,
Kamu ada di sampingku, 
Ada kehangatan yang melindungi 
Seperti mentari yang senantiasa 
menghangatkan tubuh
Jadi aku tak perlu takut kedinginan.
Kita bercengkramah,
ditemani segelas coklat panas
hingga melebur dalam canda tawa
sambil  menunggu hujan itu reda.
Dan aku menyukainya.
Kini, 
Saat hujan datang,  kamu tak ada disini. 
Jangan membuatku kembali membenci hujan.
Karena itu sama saja,
Aku harus kembali  kehilangan
Mentari dalam hidupku,
sekali lagi. 


Serpong, 22 Juli 2015.

Comments

Popular posts from this blog

Aku tak membenci Hujan.

Hujan mengingatkanku akan sebuah kenangan. Karena saat hujan turun,  ia senantiasa memberikan kenangan baru dalam memoriku. Kenangan antara aku dan seseorang yang kucintai. Terkadang hujan datang tak kenal waktu, Namun ia mengerti dan paham kapan waktunya mereda. Bahkan, Seringkali hujan sengaja menjebak kita di tempat yang sama. dan dengan pertanyaan yang sama, "Kapan hujan ini reda?" Dan aku selalu menikmati kehadirannya. Bagiku, hujan memiliki kekuatan tersendiri, untuk menghadirkan kebahagiaan di setiap insan manusia. Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Sebab selalu ada senyuman yang kulihat setelah hujan reda. Senyumanmu,  gelak tawamu,  bahkan candaan yang senantiasa menghibur hati. Kau tahu mengapa aku tak menbenci hujan? Sebab selalu ada genggaman hangat di jemariku dan seolah ikut berkata,"Tenanglah, Aku ada disini." Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Karena hujan pandai menyamarkan kesedihan di wajahku. Ia tak pernah t...

Walk Away - Dilaika Septy

Judul                :  Walk Away Penulis             :  Dilaika Septy Penerbit           :  Bentang Belia ( PT. Bentang Pustaka ) Terbit               :  November 2012 ISBN               :  978-602-9397-57-4 Tempat Terbit  :  Yogyakarta Tebal Buku      : VIII + 204 hlm ; 19cm Harga              :  Rp 27.000,00 Watching you walk away, i think it's time to say goodbye, my dear...     Bagaimana perasaanmu saat seorang temanmu sama sekali nggak pernah ada dalam mood yang baik bersamamu? Selalu saja timbul amarah diantara kalian berdua, seolah-o...

Lukisan Hujan - Sitta Karina

Resensi Novel   Judul Novel                  :  Lukisan Hujan   Pengarang                  :  Sitta Karina   Penerbit                      :   Terrant Books Tahun                         : 2004   Genre                        :   Novel Remaja(Romance) Tebal buku                  :   386 halaman  ISBN                        :  979-3750-00-6 ·          Sinopsis Novel...