Barangkali, kamu akan sependapat atau melainkan tidak sama sekali. Tapi, biarkan aku mengutarakan pendapatku kali ini.
Bagiku, dalam sebuah kehidupan, setiap orang dihadapkan oleh berbagai pilihan. Bahkan, saat kamu merupakan salah satu bagian dari pilihan itu, bukan berarti kamu adalah seseorang yang akan dipilih.
Begitu banyak perbedaan diantara kamu dengan yang lainnya. Kamu menganggap dirimu yang pantas, dirimu yang benar, dirimu yang jauh lebih baik dan dirimu yang seharusnya dipilih. Namun, kenyataan tak selalu begitu, kawan.
Ada saatnya kamu diagungkan oleh orang lain, dan tiba-tiba kau akan dihempaskan begitu saja olehnya. Marah? Pasti setiap orang memiliki rasa tidak terima. Tapi apakah kamu yakin dengan rasa amarahmu, dapat membuat dia memilihmu?
Saranku, ketika orang lain meremehkanmu, tak menganggap keberadaamu, bahkan membuangmu jauh-jauh dari kehidupan mereka, kamu tak perlu marah. Itu berarti, ia tidak menjadikanmu pilihan dalam hidupnya.
Kau paham?
sebesar apapun kamu mengasihinya,
setulus apapun rasa pedulimu padanya,
sesering apapun kamu mendoakannya,
semua hanya tergantung pada hatinya.
Semakin kamu berusaha memberitahunya akan sebuah kebenaran, semakin besar ketidakpercayaannya padamu.
Kau akan dianggap sebagai manusia paling egois.
Sebab,
Ketika hatinya berkata pergi, kau tak bisa apa-apa selain menerima pilihannya.
Comments
Post a Comment