Kau tahu rasanya?
Ketika hati dan pikiran saling bertolak
belakang,
Ketika mereka saling menentang sebuah
kebenaran
Dalam sebuah ruang kecil, yang rentan kali
membuatku
Sesak nafas karenamu.
Coba kau bayangkan,
Hatiku sedang memikirkanmu, namun pikiranku mengatakan
“Tidak, aku tidak boleh memikirkannya.”
Hatiku merasakan kehadiranmu, namun pikiranku mengatakan,
“Dia tidak ada di sampingku saat ini.”
Hatiku mendengarkan suaramu, namun pikiranku
mengatakan,
“Itu bukan suaranya, itu hanya suara hatimu
saja.”
Hatiku merasakan kejenuhan, namun pikiranku
mengatakan,
“Kau bisa melakukan aktivitas untuk
melupakannya sejenak.”
Hatiku merasakan kesedihanmu, namun pikiranku
mengatakan,
“Tidak, aku pastikan dia baik-baik saja saat
ini.”
Hatiku ingin bertemu denganmu, namun pikiranku mengatakan
“Tidak. Aku tak boleh bertemu dengannya hingga
hari itu tiba.”
Hatiku ingin menyerah, namun pikiranku
mengatakan aku harus bertahan.
Jika suatu hari kau berkata kepadaku,
“Ini semua hal yang mudah. Mengapa kau buat
menjadi sulit?”
Ingin rasanya aku bertukar posisi denganmu,
Agar kau tahu, apa yang kurasakan hingga saat
ini.
Semua ini sebetulnya ada, namun sulit ku jamah.
Semacam,
Kerinduan yang semu.
Serpong, 22 Januari 2019.
Comments
Post a Comment