Skip to main content

Kau Tahu Rasanya?

Kau tahu rasanya?
Ketika hati dan pikiran saling bertolak belakang,
Ketika mereka saling menentang sebuah kebenaran
Dalam sebuah ruang kecil, yang rentan kali membuatku
Sesak nafas karenamu.
Coba kau bayangkan,
Hatiku sedang memikirkanmu,  namun pikiranku mengatakan
“Tidak, aku tidak boleh memikirkannya.”
Hatiku merasakan kehadiranmu,  namun pikiranku mengatakan,
“Dia tidak ada di sampingku saat ini.”
Hatiku mendengarkan suaramu, namun pikiranku mengatakan,
“Itu bukan suaranya, itu hanya suara hatimu saja.”
Hatiku merasakan kejenuhan, namun pikiranku mengatakan,
“Kau bisa melakukan aktivitas untuk melupakannya sejenak.”
Hatiku merasakan kesedihanmu, namun pikiranku mengatakan,
“Tidak, aku pastikan dia baik-baik saja saat ini.”
Hatiku ingin bertemu denganmu,  namun pikiranku mengatakan
“Tidak. Aku tak boleh bertemu dengannya hingga hari itu tiba.”
Hatiku ingin menyerah, namun pikiranku mengatakan aku harus bertahan.
Jika  suatu hari kau berkata kepadaku,
“Ini semua hal yang mudah. Mengapa kau buat menjadi sulit?”
Ingin rasanya aku bertukar posisi denganmu,
Agar kau tahu, apa yang kurasakan hingga saat ini.
Semua ini sebetulnya  ada, namun sulit ku jamah.
Semacam,
Kerinduan  yang semu. 

Serpong, 22 Januari 2019.

Comments

Popular posts from this blog

Aku tak membenci Hujan.

Hujan mengingatkanku akan sebuah kenangan. Karena saat hujan turun,  ia senantiasa memberikan kenangan baru dalam memoriku. Kenangan antara aku dan seseorang yang kucintai. Terkadang hujan datang tak kenal waktu, Namun ia mengerti dan paham kapan waktunya mereda. Bahkan, Seringkali hujan sengaja menjebak kita di tempat yang sama. dan dengan pertanyaan yang sama, "Kapan hujan ini reda?" Dan aku selalu menikmati kehadirannya. Bagiku, hujan memiliki kekuatan tersendiri, untuk menghadirkan kebahagiaan di setiap insan manusia. Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Sebab selalu ada senyuman yang kulihat setelah hujan reda. Senyumanmu,  gelak tawamu,  bahkan candaan yang senantiasa menghibur hati. Kau tahu mengapa aku tak menbenci hujan? Sebab selalu ada genggaman hangat di jemariku dan seolah ikut berkata,"Tenanglah, Aku ada disini." Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Karena hujan pandai menyamarkan kesedihan di wajahku. Ia tak pernah t...

Walk Away - Dilaika Septy

Judul                :  Walk Away Penulis             :  Dilaika Septy Penerbit           :  Bentang Belia ( PT. Bentang Pustaka ) Terbit               :  November 2012 ISBN               :  978-602-9397-57-4 Tempat Terbit  :  Yogyakarta Tebal Buku      : VIII + 204 hlm ; 19cm Harga              :  Rp 27.000,00 Watching you walk away, i think it's time to say goodbye, my dear...     Bagaimana perasaanmu saat seorang temanmu sama sekali nggak pernah ada dalam mood yang baik bersamamu? Selalu saja timbul amarah diantara kalian berdua, seolah-o...

Lukisan Hujan - Sitta Karina

Resensi Novel   Judul Novel                  :  Lukisan Hujan   Pengarang                  :  Sitta Karina   Penerbit                      :   Terrant Books Tahun                         : 2004   Genre                        :   Novel Remaja(Romance) Tebal buku                  :   386 halaman  ISBN                        :  979-3750-00-6 ·          Sinopsis Novel...