Langsung ke konten utama

Rumah yang tak pernah Terkunci.

Katamu,
Kamu telah beranjak pergi dari rumah-ku
Akan tetapi aku merasa ada jejak yang kamu tinggalkan disini
Sehingga, sejauh apapun kamu pergi ada jejak yang kamu tinggalkan di pekarangan rumah-ku. 
Meski lewat jalan pintas sekalipun, 
Aku tau bahwa kamu akan baik baik saja. 
Aku hanya berpesan,
Jika kamu merindukan aku suatu hari nanti
Kamu boleh kembali ke rumah-ku. 
Meski hanya sekedar mampir untuk menengok keadaanku. 
Dan singgah sejenak di dalamnya. 
Aku akan menerimanya dengan senang hati

Ikuti saja jejak jejak yang pernah kau tinggalkan.
 Ku pastikan kamu tak akan salah arah
Rumah-ku tetap sama, seperti pertama kali 
Kau datang dan tinggal di dalamnya dalam kurun waktu yang lama. 

Tenang saja, saat kamu kembali
Aku akan menyambut dengan gembira
Dan kesedihan yang pernah singgah
Akan kusimpan rapat rapat dalam lemari
Dan luka yang  pernah ada akan sembuh dengan sendirinya

Tenang saja,saat kamu kembali
Tak akan ada kebencian yang kusuguhkan
melainkan cinta kasih yang tulus. 
Tenang saja, saat kamu kembali
Aku tak akan menangis, melainkan akan tersenyum bahagia melihatmu.

Tak ada pintu yang terkunci. 
Kau boleh mengetuknya. 
Dan aku akan membuka-nya untukmu.
Dan rumah itu adalah,
Hatiku.
Serpong, 28 juli 2016.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku tak membenci Hujan.

Hujan mengingatkanku akan sebuah kenangan. Karena saat hujan turun,  ia senantiasa memberikan kenangan baru dalam memoriku. Kenangan antara aku dan seseorang yang kucintai. Terkadang hujan datang tak kenal waktu, Namun ia mengerti dan paham kapan waktunya mereda. Bahkan, Seringkali hujan sengaja menjebak kita di tempat yang sama. dan dengan pertanyaan yang sama, "Kapan hujan ini reda?" Dan aku selalu menikmati kehadirannya. Bagiku, hujan memiliki kekuatan tersendiri, untuk menghadirkan kebahagiaan di setiap insan manusia. Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Sebab selalu ada senyuman yang kulihat setelah hujan reda. Senyumanmu,  gelak tawamu,  bahkan candaan yang senantiasa menghibur hati. Kau tahu mengapa aku tak menbenci hujan? Sebab selalu ada genggaman hangat di jemariku dan seolah ikut berkata,"Tenanglah, Aku ada disini." Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Karena hujan pandai menyamarkan kesedihan di wajahku. Ia tak pernah t...

Walk Away - Dilaika Septy

Judul                :  Walk Away Penulis             :  Dilaika Septy Penerbit           :  Bentang Belia ( PT. Bentang Pustaka ) Terbit               :  November 2012 ISBN               :  978-602-9397-57-4 Tempat Terbit  :  Yogyakarta Tebal Buku      : VIII + 204 hlm ; 19cm Harga              :  Rp 27.000,00 Watching you walk away, i think it's time to say goodbye, my dear...     Bagaimana perasaanmu saat seorang temanmu sama sekali nggak pernah ada dalam mood yang baik bersamamu? Selalu saja timbul amarah diantara kalian berdua, seolah-o...

Lukisan Hujan - Sitta Karina

Resensi Novel   Judul Novel                  :  Lukisan Hujan   Pengarang                  :  Sitta Karina   Penerbit                      :   Terrant Books Tahun                         : 2004   Genre                        :   Novel Remaja(Romance) Tebal buku                  :   386 halaman  ISBN                        :  979-3750-00-6 ·          Sinopsis Novel...