Terkadang,hidup tidak mengajarkanmu melawan gemuruh,
melainkan ia mengajarkanmu bagaimana menghadapi manis-pahitnya pena kehidupan
Tinta-tinta waktu yang menggoreskan kehidupanmu,
senantiasa menuliskan kisah-kisah penuh makna dalam duniamu
Bahkan, gelak tawa yang tercipta membuatmu ingin tetap tinggal selamanya
Namun seringkali,
saat kamu menangis,
Kau menyadari dunia bahkan mereka
tak dapat mendukungmu
Melainkan mereka hanya rasa iba,
Sambil meratapi kesedihanmu.
Hingga,
Tak dapat kau pungkiri
dunia terlalu picik tuk dijamah
Saat ini,
Tutuplah matamu sejenak,
agar kamu dapat merasakan manisnya kehidupan di dalam
agar kamu dapat merasakan manisnya kehidupan di dalam
Dan buanglah rasa pahit itu perlahan
Semua bergantung pada dirimu,
Kau jadikan kisahmu sebagai bagian peran dari sandiwara,
Atau sebagai awalmu beranjak melewati transisi kehidupan.
Serpong, 10 Juli 2016.
Comments
Post a Comment