Aira mengulurkan tangan, "Nice to meet you, Mo." Dan sejak saat itu dunia Aira tak sama lagi..
Resensi Novel
PROLOG
Tada! Hai Sobat Bloggers. Share Novel kedua yang gue baca. Mungkin ini novel membuat gue tertarik karena cewenya. Eits, maksudnya sikap nya yang gigih demi seorang gebetan yang dia taksir. Butuh perjuangan dengan hasil yang....... Udah deh pokoknya dibaca ya! ;)
Penulis: Dina Mardiana
Jumlah halaman: 232 hlm
ISBN: 979-780-053-9
Jumlah halaman: 232 hlm
ISBN: 979-780-053-9
Penulis: Dina Mardiana
Jumlah halaman: 238 hlm
ISBN: 979-780-053-9
Ukuran: 11,5 x 19 cm
Cetakan: 1
Tahun terbit: 2006
Jumlah halaman: 238 hlm
ISBN: 979-780-053-9
Ukuran: 11,5 x 19 cm
Cetakan: 1
Tahun terbit: 2006
RESENSI
Awalnya hanya penasaran, namun lama-lama menjadi cinta. Ya, karena itulah saya tertarik dengan isi novel ini. Bagaimana ceritanya?
Sinopsis Novel
Mozart merupakan sosok cowok yang berbeda dari cowok yang dikenal, khususnya bagi Mahasiswi Fakultas Bahasa dan Sastra Asing. Dia seperti permen pedas, cool sekaligus bikin penasaran. Salah satunya Aira. Cewek Tomboy yang terkenal humoris ini memiliki hobby main basket. Dia merupakan cewek yang dikenal "independen" yang memiliki keberanian lebih dibanding cewe lainnya. Walau terkesan tidak membutuhkan cowok, namun sebenarnya ia mengharapkan ada seseorang yang suka dia apa adanya.
Perlahan ia mulai menyukai seorang cowok bernama Mozart. Walau awalnya hanya penasaran gara-gara Amy, sahabatnya yang semangat untuk ngegebet cowok itu, kok sepertinya penasaran itu berubah menjadi cinta ya?
Aira mencoba menenangkan diri, mengingat diri sendiri kalau yang naksir Mozart adalah Amy, sahabatnya sendiri, dan bukan dia! Tapi ngga berhasil, Aira benar-benar jatuh cinta dengan Mozart! Perubahan terjadi pada diri Aira. Ia menjadi lebih sering menelpon Mozart, mengajak jalan, membaca komik yang pada awalnya ia benci (benci komik!) hingga seketika Ia berubah untuk menjadi lebih feminin. Ia sampai nekat membeli lipstick untuk mempercantik dirinya di depan mozart, tapi sayang lipstick yang dicarinya ngga ada, soalnya saat Aira berkata kepada Mba SPG, "Oya, temen saya bilangnya warna makarel," "Ada nggak?" Emang dikira warna ikan? hehee :p
Namun, ternyata Mozart tidak menyukainya. Ia menganggap Aira adalah cewe Independen yang tidak membutuhkannya. Disamping itu, ada Ale, teman kosnya selalu memberi semangat, lewat "Bubur Kacang" nya. Mozart lebih memilih Wiwi, Mahasiswi jurusan Bahasa Jerman yang lebih membutuhkannya karena masa lalunya yang memiliki kemiripan antara keduanya. Pertemuan singkat ini, yang berhasil membuat Aira merasa "digantungkan" oleh Mozart, tidak membuatnya menyerah. Ia yakin, "It needs rain to see the rainbow", hingga akhirnya ia menemukan siapa "rainbow" yang dapat menghiasi hari-harinya kelak :)
Kelebihan Novel
Novel yang sangat cocok untuk dibaca bagi para remaja penggemar novel Romance. Cerita ini mengalir dengan baik, dengan pembawaannya yang menarik dan membuat para pembaca tertawa dan sekaligus sedih. Selain itu, di bagian beberapa tokoh yang diperankan, seperti Ale. Penulis memberikan kesan Ale sebagai sahabat yang baik yang mampu memberikan saran dengan ilustrasi yang unik, yaitu "Bubur Kacang". Contohnya saat Ia berkata, "Gue tau ada Pak Sunan karena dia ngebunyiin mangkoknya yang dipukul pake sendok. Kalo gue lagi laper dan gue pengen, gue beli. Tapi kalo lagi nggak, ya cuekin. Istilahnya tuh, tukang bubur kacang, dia ngga akan ada yang beli kalo orang-orang pada nggak tau dia lewat. Makanya dia kasih tau dengan cara mukul-mukulin sendok ke mangkok. Masalah orang mau beli ato ngga, itu kan urusan nanti."
Kelemahan Novel
Secara keseluruhan sudah baik, hanya saja nama tokoh yang sering tertukar membuat pembaca sedikit kesulitan.
Note:
That's all! I'm proud of Dina Mardiana who has done make this novel! :D
For readers, don't miss read this novel ya! Let's read!
Comments
Post a Comment