Skip to main content

How To Love Genuinely.

The problem is always that we mistake the idea of Love; For Attachment.
(Masalahnya adalah kita selalu salah dalam mengira arti cinta; Untuk terikat.)
 
You know, we imagine that the grasping and clinging that we have for in our relationships shows that we love. Whereas actually, it is just attachment., which cause pain.
(Kamu tahu, kita membayangkan bahwa cengkraman dan kemelekatan yang kita miliki dalam hubungan kita menunjukkan bahwa kita mencintai. Padahal sebenarnya, itu hanyalah sebuah keterikatan, yang menyebabkan rasa sakit.)

You know, because the more we grasp, the more we are afraid to lose, 
(Kamu tahu, karena semakin kita mencengkram, semakin kita takut untuk kehilangan,)

Then, if we do lose, then of course we are going to suffer.
(Kalau begitu, jika kita telah merasa kehilangan, tentu saja kita akan menderita.)

I mean Genuine Love is,
(Maksudku, cinta sejati adalah,)

well Attachment says: "You know, I love you, therefore i want you to make me happy. 
(Yang terikat mengatakan: "Kamu tahu, Aku mencintaimu, karena itu aku ingin kamu membuatku bahagia)
and Genuine Love says: "You know, I love you, therefore i want you to be happy. If that includes me, great! If it doesn't include me, i just want your happiness."
(dan Cinta sejati mengatakan: "Kamu tahu, Aku mencintaimu, karena itu aku ingin kamu bahagia. Jika itu mengikutsertakan aku, bagus! Jika tidak mengikutsertakan aku, aku hanya menginginkan kebahagiaanmu.")

And so, it's very different feeling. 
(Dan ini, rasanya sangat berbeda.)

You know, Attachment is like holding very tight. 
(Kamu tahu, yang terikat seperti memegang sangat erat,)

But Genuine Love is like holding very gently. 
(Tetapi cinta sejati seperti memegang sangat lembut.)

Nurturing, but allowing things to flow, not to be held tightly. 
(Memelihara, namun membiarkan segalanya mengalir, tidak dipegang terlalu erat.)

The more tight we hold on to others, the more we will suffer. 
(Semakin erat kita berpegang pada orang lain, semakin kita akan menderita.)

But, it's very hard for people to understand that, 
(Tapi sangat sulit bagi orang untuk mengerti akan hal itu,)

because they think that,
(Karena mereka berpikir bahwa,)

the more they hold on to someone, the more it shows, that they care about them. 
(Semakin mereka berpegang pada seseorang, semakin banyak mereka menunjukkan, bahwa mereka peduli terhadap mereka.)

But it's not, it's really just that they're trying to grasp at something,
(Tapi ini tidak, hanya saja mereka mencoba untuk mencengkram sesuatu,)

because they're afraid that otherwise,
(Karena mereka takut kalau tidak,)

they will, they themselves will be hurt. 
(Mereka akan, mereka sendiri akan terluka.)

Any kind of relationship which imagine that, 
(Setiap jenis hubungan membayangkan bahwa,)

we can fulfill ourselves through another is bound to be very tricky. 
(Kita mampu memenuhi diri kita melalui orang lain yang pastinya akan sangat rumit.)

I mean, ideally people would come together 
(Maksudku, idealnya orang-orang yang berkumpul bersama)

already feeling fulfill within themselves,
(telah merasa terpenuhi dalam diri mereka)

and just therefore appreciating that in the other.
(dan karena itu ia menghargai itu pada orang lain.)

Rather than expecting the other to supply that sense of well-being 
(Alih-alih mengharapkan orang lain akan memenuhi kesejahteraan tersebut)

which they don't feel on their own. 
(yang mereka tidak rasakan sendiri.)

Then there's a lot of problems, 
(Kemudian ada banyak masalah)

And also along with the projection which comes with romance
(Dan seiring dengan proyeksi yang datang bersamaan dengan asmara)

where we project all our ideas, ideals, and desires, and romantic fantasies 
(dimana kita memproyeksikan semua gagasan, cita-cita dan keinginan kita dan fantasi yang romantis)

on to the other which the other cannot possibly fulfill. 
(di sisi lain yang tidak mungkin terpenuhi.)

Once you get to know them, you recognize that it's not 
(Begitu anda mengenalinya, kamu tahu bahwa dia bukanlah)

Prince Charming or Cinderella, 
(Pangeran yang tampan atau Cinderella,)

it's just a very ordinary person who's also struggling. 
(Dia hanyalah orang yang sangat sederhana yang juga sedang berjuang.)

And unless one is able to see them with, 
(Dan jika tidak ada satupun yang bisa melihatnya,)

to like them as well as feel desire for them
(Untuk menyukainya sekaligus menginginkannya)

and to also have loving kindness and compassion, 
(dan juga memiliki cinta kasih dan belas kasihan,)

then it's going to be a very difficult relationship. 
(Maka, ini akan menjadi hubungan yang sangat sulit.)

- Shared by: Jean Pierre De Villiers


Comments

Popular posts from this blog

Aku tak membenci Hujan.

Hujan mengingatkanku akan sebuah kenangan. Karena saat hujan turun,  ia senantiasa memberikan kenangan baru dalam memoriku. Kenangan antara aku dan seseorang yang kucintai. Terkadang hujan datang tak kenal waktu, Namun ia mengerti dan paham kapan waktunya mereda. Bahkan, Seringkali hujan sengaja menjebak kita di tempat yang sama. dan dengan pertanyaan yang sama, "Kapan hujan ini reda?" Dan aku selalu menikmati kehadirannya. Bagiku, hujan memiliki kekuatan tersendiri, untuk menghadirkan kebahagiaan di setiap insan manusia. Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Sebab selalu ada senyuman yang kulihat setelah hujan reda. Senyumanmu,  gelak tawamu,  bahkan candaan yang senantiasa menghibur hati. Kau tahu mengapa aku tak menbenci hujan? Sebab selalu ada genggaman hangat di jemariku dan seolah ikut berkata,"Tenanglah, Aku ada disini." Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Karena hujan pandai menyamarkan kesedihan di wajahku. Ia tak pernah t

Lukisan Hujan - Sitta Karina

Resensi Novel   Judul Novel                  :  Lukisan Hujan   Pengarang                  :  Sitta Karina   Penerbit                      :   Terrant Books Tahun                         : 2004   Genre                        :   Novel Remaja(Romance) Tebal buku                  :   386 halaman  ISBN                        :  979-3750-00-6 ·          Sinopsis Novel      Novel “Lukisan Hujan” mengangkat cerita tentang kehidupan Diaz Hanafiah – cowok keturunan Hanafiah Group yang kaya raya dan terkenal, bagian dari  sosialita Jakarta. Orang tuanya merupakan pemilik “Hanafiah Group”, namun Diaz merupakan cowok yang bersikap dingin dan cuek. Karena kesederhanaan yang ditunjukan, dia sering diolok-olok karena tidak se- elite dan se- glamour sepupu-sepupunya.     Dimulai dari kedatangan tetangga baru seorang cewek bernama Sisy yang menggemparkan teman-temannya di komplek Bintaro Lakeside. Diaz yang awalnya penasaran akhirnya malah berkenalan di suatu

De Buron - Maria Jaclyn

PROLOG "Kalau kamu menyayangi seseorang, kamu enggak harus bersama dia untuk menjadi bahagia.Walaupun kalian berpisah,kamu pasti akan bahagia kalau melihatnya bahagia. Kurasa caramu menjadi bahagia salah, karena kulihat sekarang kamu cuma menyakiti dirimu sendiri," kata Ditya lagi.  Judul: De Buron Penulis: Maria Jaclyn Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2005 Jumlah Halaman: 248 Halaman Kategori: Novel ISBN: 979-22-1396-1 Ukuran: 20 cm x 13,5 cm Harga: Rp 26.500,00     Pernah nggak sih kalian ngerasain betapa takutnya didatangi oleh  "Buronan" ? Cemas, Takut, Khawatir pasti menghinggapi perasaan kalian. Perasaan yang serupa timbul pada diri Kimly, cewe baik dan supel, ketika sosok pria bernama Raditya datang ke kehidupannya, hingga akhirnya Ia menyadari akan suatu hal pada sosok Ditya. Novel “De Buron” merupakan salah satu novel romance berbakat karangan Maria Jaclyn,penulis novel berbakat tahun 2005. Novel ini mengangkat