The problem is always that we mistake the idea of Love; For Attachment.
(Masalahnya adalah kita selalu salah dalam mengira arti cinta; Untuk terikat.)
You know, we imagine that the grasping and clinging that we have for in our relationships shows that we love. Whereas actually, it is just attachment., which cause pain.
(Kamu tahu, kita membayangkan bahwa cengkraman dan kemelekatan yang kita miliki dalam hubungan kita menunjukkan bahwa kita mencintai. Padahal sebenarnya, itu hanyalah sebuah keterikatan, yang menyebabkan rasa sakit.)
You know, because the more we grasp, the more we are afraid to lose,
(Kamu tahu, karena semakin kita mencengkram, semakin kita takut untuk kehilangan,)
Then, if we do lose, then of course we are going to suffer.
(Kalau begitu, jika kita telah merasa kehilangan, tentu saja kita akan menderita.)
I mean Genuine Love is,
(Maksudku, cinta sejati adalah,)
well Attachment says: "You know, I love you, therefore i want you to make me happy.
(Yang terikat mengatakan: "Kamu tahu, Aku mencintaimu, karena itu aku ingin kamu membuatku bahagia)
and Genuine Love says: "You know, I love you, therefore i want you to be happy. If that includes me, great! If it doesn't include me, i just want your happiness."
(dan Cinta sejati mengatakan: "Kamu tahu, Aku mencintaimu, karena itu aku ingin kamu bahagia. Jika itu mengikutsertakan aku, bagus! Jika tidak mengikutsertakan aku, aku hanya menginginkan kebahagiaanmu.")
And so, it's very different feeling.
(Dan ini, rasanya sangat berbeda.)
You know, Attachment is like holding very tight.
(Kamu tahu, yang terikat seperti memegang sangat erat,)
But Genuine Love is like holding very gently.
(Tetapi cinta sejati seperti memegang sangat lembut.)
Nurturing, but allowing things to flow, not to be held tightly.
(Memelihara, namun membiarkan segalanya mengalir, tidak dipegang terlalu erat.)
The more tight we hold on to others, the more we will suffer.
(Semakin erat kita berpegang pada orang lain, semakin kita akan menderita.)
But, it's very hard for people to understand that,
(Tapi sangat sulit bagi orang untuk mengerti akan hal itu,)
because they think that,
(Karena mereka berpikir bahwa,)
the more they hold on to someone, the more it shows, that they care about them.
(Semakin mereka berpegang pada seseorang, semakin banyak mereka menunjukkan, bahwa mereka peduli terhadap mereka.)
But it's not, it's really just that they're trying to grasp at something,
(Tapi ini tidak, hanya saja mereka mencoba untuk mencengkram sesuatu,)
because they're afraid that otherwise,
(Karena mereka takut kalau tidak,)
they will, they themselves will be hurt.
(Mereka akan, mereka sendiri akan terluka.)
Any kind of relationship which imagine that,
(Setiap jenis hubungan membayangkan bahwa,)
we can fulfill ourselves through another is bound to be very tricky.
(Kita mampu memenuhi diri kita melalui orang lain yang pastinya akan sangat rumit.)
I mean, ideally people would come together
(Maksudku, idealnya orang-orang yang berkumpul bersama)
already feeling fulfill within themselves,
(telah merasa terpenuhi dalam diri mereka)
and just therefore appreciating that in the other.
(dan karena itu ia menghargai itu pada orang lain.)
Rather than expecting the other to supply that sense of well-being
(Alih-alih mengharapkan orang lain akan memenuhi kesejahteraan tersebut)
which they don't feel on their own.
(yang mereka tidak rasakan sendiri.)
Then there's a lot of problems,
(Kemudian ada banyak masalah)
And also along with the projection which comes with romance
(Dan seiring dengan proyeksi yang datang bersamaan dengan asmara)
where we project all our ideas, ideals, and desires, and romantic fantasies
(dimana kita memproyeksikan semua gagasan, cita-cita dan keinginan kita dan fantasi yang romantis)
on to the other which the other cannot possibly fulfill.
(di sisi lain yang tidak mungkin terpenuhi.)
Once you get to know them, you recognize that it's not
(Begitu anda mengenalinya, kamu tahu bahwa dia bukanlah)
Prince Charming or Cinderella,
(Pangeran yang tampan atau Cinderella,)
it's just a very ordinary person who's also struggling.
(Dia hanyalah orang yang sangat sederhana yang juga sedang berjuang.)
And unless one is able to see them with,
(Dan jika tidak ada satupun yang bisa melihatnya,)
to like them as well as feel desire for them
(Untuk menyukainya sekaligus menginginkannya)
and to also have loving kindness and compassion,
(dan juga memiliki cinta kasih dan belas kasihan,)
then it's going to be a very difficult relationship.
(Maka, ini akan menjadi hubungan yang sangat sulit.)
- Shared by: Jean Pierre De Villiers
(Masalahnya adalah kita selalu salah dalam mengira arti cinta; Untuk terikat.)
You know, we imagine that the grasping and clinging that we have for in our relationships shows that we love. Whereas actually, it is just attachment., which cause pain.
(Kamu tahu, kita membayangkan bahwa cengkraman dan kemelekatan yang kita miliki dalam hubungan kita menunjukkan bahwa kita mencintai. Padahal sebenarnya, itu hanyalah sebuah keterikatan, yang menyebabkan rasa sakit.)
You know, because the more we grasp, the more we are afraid to lose,
(Kamu tahu, karena semakin kita mencengkram, semakin kita takut untuk kehilangan,)
Then, if we do lose, then of course we are going to suffer.
(Kalau begitu, jika kita telah merasa kehilangan, tentu saja kita akan menderita.)
I mean Genuine Love is,
(Maksudku, cinta sejati adalah,)
well Attachment says: "You know, I love you, therefore i want you to make me happy.
(Yang terikat mengatakan: "Kamu tahu, Aku mencintaimu, karena itu aku ingin kamu membuatku bahagia)
and Genuine Love says: "You know, I love you, therefore i want you to be happy. If that includes me, great! If it doesn't include me, i just want your happiness."
(dan Cinta sejati mengatakan: "Kamu tahu, Aku mencintaimu, karena itu aku ingin kamu bahagia. Jika itu mengikutsertakan aku, bagus! Jika tidak mengikutsertakan aku, aku hanya menginginkan kebahagiaanmu.")
And so, it's very different feeling.
(Dan ini, rasanya sangat berbeda.)
You know, Attachment is like holding very tight.
(Kamu tahu, yang terikat seperti memegang sangat erat,)
But Genuine Love is like holding very gently.
(Tetapi cinta sejati seperti memegang sangat lembut.)
Nurturing, but allowing things to flow, not to be held tightly.
(Memelihara, namun membiarkan segalanya mengalir, tidak dipegang terlalu erat.)
The more tight we hold on to others, the more we will suffer.
(Semakin erat kita berpegang pada orang lain, semakin kita akan menderita.)
But, it's very hard for people to understand that,
(Tapi sangat sulit bagi orang untuk mengerti akan hal itu,)
because they think that,
(Karena mereka berpikir bahwa,)
the more they hold on to someone, the more it shows, that they care about them.
(Semakin mereka berpegang pada seseorang, semakin banyak mereka menunjukkan, bahwa mereka peduli terhadap mereka.)
But it's not, it's really just that they're trying to grasp at something,
(Tapi ini tidak, hanya saja mereka mencoba untuk mencengkram sesuatu,)
because they're afraid that otherwise,
(Karena mereka takut kalau tidak,)
they will, they themselves will be hurt.
(Mereka akan, mereka sendiri akan terluka.)
Any kind of relationship which imagine that,
(Setiap jenis hubungan membayangkan bahwa,)
we can fulfill ourselves through another is bound to be very tricky.
(Kita mampu memenuhi diri kita melalui orang lain yang pastinya akan sangat rumit.)
I mean, ideally people would come together
(Maksudku, idealnya orang-orang yang berkumpul bersama)
already feeling fulfill within themselves,
(telah merasa terpenuhi dalam diri mereka)
and just therefore appreciating that in the other.
(dan karena itu ia menghargai itu pada orang lain.)
Rather than expecting the other to supply that sense of well-being
(Alih-alih mengharapkan orang lain akan memenuhi kesejahteraan tersebut)
which they don't feel on their own.
(yang mereka tidak rasakan sendiri.)
Then there's a lot of problems,
(Kemudian ada banyak masalah)
And also along with the projection which comes with romance
(Dan seiring dengan proyeksi yang datang bersamaan dengan asmara)
where we project all our ideas, ideals, and desires, and romantic fantasies
(dimana kita memproyeksikan semua gagasan, cita-cita dan keinginan kita dan fantasi yang romantis)
on to the other which the other cannot possibly fulfill.
(di sisi lain yang tidak mungkin terpenuhi.)
Once you get to know them, you recognize that it's not
(Begitu anda mengenalinya, kamu tahu bahwa dia bukanlah)
Prince Charming or Cinderella,
(Pangeran yang tampan atau Cinderella,)
it's just a very ordinary person who's also struggling.
(Dia hanyalah orang yang sangat sederhana yang juga sedang berjuang.)
And unless one is able to see them with,
(Dan jika tidak ada satupun yang bisa melihatnya,)
to like them as well as feel desire for them
(Untuk menyukainya sekaligus menginginkannya)
and to also have loving kindness and compassion,
(dan juga memiliki cinta kasih dan belas kasihan,)
then it's going to be a very difficult relationship.
(Maka, ini akan menjadi hubungan yang sangat sulit.)
- Shared by: Jean Pierre De Villiers
Comments
Post a Comment