Skip to main content

Surat untuk Kamu (2)

Mungkin wanita selain diriku telah berusaha menemukan penggantimu, atau mencintai pria lain selain kamu. Karena ia tahu, keberadaannya sudah tidak lagi dinantikan. Tapi tidak denganku. Bukan, bukan karena aku bersikeras untuk mendapatkanmu kembali ke pelukanku. Karena aku meyakini, cinta sejati tidaklah dapat dipaksakan. Maka dari itu, aku tidak pernah lagi menggenggam cinta itu lagi. Cinta dan seluruh hatiku yang pernah kuberikan seutuhnya padamu, dan kamu kembalikan dalam keadaan rapuh. Aku biarkan cinta itu mengalir dengan sendirinya, meski kamu tidak pernah merasakan kehadirannya lagi. Atau kamu menolak keberadaanya? Aku bukanlah sedang menantikan kehadiranmu kembali, aku hanya sedang menantikan kebenaran akan cinta sejati. Yang kata orang, akan hadir kembali tanpa diperintah, tanpa disuruh-suruh, dan tanpa dipaksakan kehadirannya. Aku sedang berusaha meyakini diriku, bahwa jika kamu adalah orangnya, pria yang Tuhan tentukan menjadi pasangan hidupku kelak, aku akan menantinya hingga kamu datang. Namun, jikalau penantianku ini berakhir sia-sia, dan kamu tidak kembali datang, aku akan berusaha untuk menerimanya. Menerima kebahagiaanmu bersama wanita yang kamu cintai. Aku, mungkin dulu adalah orangnya, dan aku berharap kelak aku juga yang dapat mendampingimu hingga tua nanti. Namun, aku hanya manusia biasa yang tidak tahu menahu keberadaan takdir. Semua ini kuserahkan pada-Nya. Yang terbaik untukku dan untukmu. Aku harap kita selalu bahagia. 

Serpong, 19 Januari 2018,
M.

Comments

Popular posts from this blog

Aku tak membenci Hujan.

Hujan mengingatkanku akan sebuah kenangan. Karena saat hujan turun,  ia senantiasa memberikan kenangan baru dalam memoriku. Kenangan antara aku dan seseorang yang kucintai. Terkadang hujan datang tak kenal waktu, Namun ia mengerti dan paham kapan waktunya mereda. Bahkan, Seringkali hujan sengaja menjebak kita di tempat yang sama. dan dengan pertanyaan yang sama, "Kapan hujan ini reda?" Dan aku selalu menikmati kehadirannya. Bagiku, hujan memiliki kekuatan tersendiri, untuk menghadirkan kebahagiaan di setiap insan manusia. Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Sebab selalu ada senyuman yang kulihat setelah hujan reda. Senyumanmu,  gelak tawamu,  bahkan candaan yang senantiasa menghibur hati. Kau tahu mengapa aku tak menbenci hujan? Sebab selalu ada genggaman hangat di jemariku dan seolah ikut berkata,"Tenanglah, Aku ada disini." Kau tahu mengapa aku tak membenci hujan? Karena hujan pandai menyamarkan kesedihan di wajahku. Ia tak pernah t...

Walk Away - Dilaika Septy

Judul                :  Walk Away Penulis             :  Dilaika Septy Penerbit           :  Bentang Belia ( PT. Bentang Pustaka ) Terbit               :  November 2012 ISBN               :  978-602-9397-57-4 Tempat Terbit  :  Yogyakarta Tebal Buku      : VIII + 204 hlm ; 19cm Harga              :  Rp 27.000,00 Watching you walk away, i think it's time to say goodbye, my dear...     Bagaimana perasaanmu saat seorang temanmu sama sekali nggak pernah ada dalam mood yang baik bersamamu? Selalu saja timbul amarah diantara kalian berdua, seolah-o...

Lukisan Hujan - Sitta Karina

Resensi Novel   Judul Novel                  :  Lukisan Hujan   Pengarang                  :  Sitta Karina   Penerbit                      :   Terrant Books Tahun                         : 2004   Genre                        :   Novel Remaja(Romance) Tebal buku                  :   386 halaman  ISBN                        :  979-3750-00-6 ·          Sinopsis Novel...